25 radar bogor

Mantap! Omzet Pedagang Madu Badui Meningkat

Jaka, seorang pedagang madu Badui sambil beristirahat di Jalan IR Djuanda Kota Rangkasbitung setelah berjalan kaki sepanjang 30 KM menjajagi keliling masuk kampung keluar kampung
Jaka, seorang pedagang madu Badui sambil beristirahat di Jalan IR Djuanda Kota Rangkasbitung setelah berjalan kaki sepanjang 30 KM menjajagi keliling masuk kampung keluar kampung

JAKARTA-RADAR BOGOR,Omzet pedagang madu Badui yang dijual secara keliling masuk kampung keluar kampung di Kabupaten Lebak sejak dua pekan terakhir meningkat, sehingga menyumbangkan pendapatan ekonomi masyarakat Badui.

“Kami hari ini berkeliling sejak pagi sampai siang hari dengan menempuh perjalanan kurang lebih 30 Km di Rangkasbitung dan sekitarnya laku terjual sebanyak delapan botol dengan pendapatan Rp800 ribu,” kata Jaka, seorang pedagang madu warga Badui di Lebak, Kamis.

Pedagang madu warga Badui akhir-akhir ini mulai ramai, padahal sebelum mereka lebih memilih berjualan di Serang, Cilegon, Tangerang dan DKI Jakarta.

Namun, mereka para pedagang madu Badui itu kini lebih banyak berkeliling di Kota Rangkasbitung dan sekitarnya.

Bahkan, omzet mereka meningkat dari lima botol dipasarkan di luar daerah, namun kini menjadi delapan sampai 14 botol laku terjual.

Harga madu Badui itu dijual rata-rata Rp100 ribu/botol,” katanya.

Begitu juga pedagang madu Badui, Arja mengatakan dirinya lebih memilih memasarkan produk madu di sekitar Rangkasbitung, karena banyak laku dibandingkan di Kebayoran, Jakarta.

“Kami hari ini sudah tujuh botol laku terjual dan sisanya tiga botol dipastikan habis hingga sore hari,” katanya.

Ia mengatakan, meningkatnya omzet pedagang madu itu, karena memberikan kemanfaatan untuk stamina kesehatan tubuh manusia.

Sebab, produksi madu Badui itu dari hutan dengan cara budidaya lebah madu.

Selama ini, permintaan madu Badui itu diminati konsumen warga Lebak karena dianggap bisa menyembuhkan berbagai penyakit.

Mereka meyakini madu tersebut dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan dapat menjaga kesehatan.

Bahkan, madu Badui sejak lama dipercaya mampu mengobati berbagai penyakit, di antaranya diabetes, asam urat, kolesterol, rematik, kurang darah, dan batu ginjal.

“Kami setiap pekan menjual madu Badui meningkat hingga laku terjual 70 botol dari sebelumnya 50 botol,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Industri, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Kabupaten Lebak Saepudin mengatakan, pihaknya terus mendorong usaha kerajinan Badui tumbuh dan berkembang.

Sebagian besar warga Badui kini mengembangkan usaha budidaya lebah madu, karena harga di pasaran cukup baik.

Saat ini, harga madu antara Rp100 ribu sampai Rp300 ribu/kemasan botol.

Pihaknya terus membina para perajin produksi madu hutan Badui, karena dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi warga Badui.

“Kami akan memberdayakan masyarakat Badui agar meningkatkan mutu dan kualitas madu sehingga dapat menjadikan andalan ekonomi masyarakat Badui,” katanya. (ant)