25 radar bogor

Tumbangkan Ganda Tiongkok, Hendra/Ahsan Melaju ke Final Hong Kong Open 2019

Hendra/Ahsan
Ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan alias Daddies.
Hendra/Ahsan
Ganda putra peringkat dunia asal Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan alias Daddies menjadi finalis pertama Hong Kong Open 2019.

HONG KONG-RADAR BOGOR, Ganda putra peringkat dunia asal Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan alias Daddies menjadi finalis pertama Hong Kong Open 2019.

Ganda putra kebanggaan Merah Putih itu lolos ke final setelah mengalahkan duet berjuluk tiang listrik asal Tiongkok Li Jun Hui/Liu Yu Chen, di Hong Kong Coliseum, Sabtu (16/11) siang WIB.

Daddies menang rubber game 21-13, 16-21, 21-16. Ahsan/Hendra butuh waktu 45 menit (seturut BWF) untuk memukul ganda yang biasa juga disebut Duet Tiang Listrik itu. Daddies menang cukup mudah di gim pertama. Mereka tak memberikan kesempatan lawan melancarkan variasi smes.

Namun, di gim kedua, pertahanan Daddies jebol. Duo Tiang Listrik menemukan celah dan memanfaatkan hingga memaksa pertarungan berlanjut ke gim ketiga.

Nah, di gim penentuan itu, kedua ganda menyuguhkan aksi-aksi terbaik. Mereka jatuh bangun meraih poin, mengeluarkan pukulan-pukulan ajaib. Daddies akhirnya menang atas ganda peringkat tiga dunia itu. Rekor pertemuan kedua ganda pun berubah menjadi 6-7, Daddies masih tertinggal.

Di final Hong Kong Open 2019 besok, Daddies akan berhadapan dengan pemenang dari duel Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe (Jepang) versus ganda Korea Choi Solgyu/Seo Seung Jae.

“Di gim kedua, mereka ubah permainan jadi mau main cepat. Di gim pertama, kami nyerang terus, mereka enggak enak dan di gim selanjutnya mereka lebih mau melawan,” ujar Hendra seperti dikutip dari Badminton Indonesia.

Di gim ketiga, Daddies sempat tertinggal 9-12. Namun, pada kedudukan 14-16, Ahsan/Hendra berhasil mengunci skor Li/Liu dan meraih tujuh angka berturut-turut sekaligus mengamankan tiket final. “Waktu ketinggalan itu kami cuma berpikir kalau perjalanan masih panjang, jadi kami enggak mau menyerah,” kata Ahsan.

“Kami memang harus fokus di servisnya, tadi kami kewalahan di servis, kami coba lebih fokus lagi servisnya dan harus bisa balik serang. Karena kalau dari servis angkat bola, lawan kan masih muda, serangannya lebih kuat, kami kewalahan juga kalau defense terus,” ungkap Ahsan.(adk/jpnn)