25 radar bogor

Kembali Makan Korban, Pemkab Bogor Diminta Carikan Solusi Jalur Tambang

Truk tambang
Salah satu truk tambang yang melintas di wilayah Cigudeg. Sofyansyah/Radar Bogor
Truk tambang
Salah satu truk tambang yang melintas di wilayah Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor. Sofyansyah/Radar Bogor

CIGUDEG-RADAR BOGOR, Wacana pembangunan jalur khusus tambang, kian suram. Sementara, aktivitas truk tambang di jalan raya terus makan korban.

Dalam sepekan terakhir sudah ada tiga kasus kecelakaan yang melibatkan truk tambang. Kondisi ini, membuat Pemkab Bogor dituntut harus segera mencari solusi agar tak ada lagi warga yang menjadi korban.

“Saya melihatnya dengan banyaknya truk besar yang menggunakan jalur utama di Bogor Barat sudah pada taraf meresahkan. Tidak hanya pengguna jalan raya, tapi juga masyarakat yang sering melihat banyak kecelakaan,” kata Direktur DEEP Yusfitriadi kepada Radar Bogor.

Lebih lanjut ia menambahkan, pihaknya menduga banyaknya kendaraan truk besar yang melintas di Jasinga tak mengenal batas waktu. Selain menimbukan banyaknya kecelakaan, juga membuat jalur lalulintas menjadi padat merayap.

“Kondisi ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Maka, bupati Bogor melalui Dinas Perhubungan tidak bisa menutup mata dengan kondisi ini, ketika dibiarkan maka bukan tidak mungkin akan terus bertambah,” tambahnya.

Yus juga menuturkan, semakin banyak volumenya maka akan berdampak sangat buruk pada masyarakat, terutama pengguna jalan raya. Agar secepatnya mencari solusi supaya masalah truk tambang tidak berlarut-larut.

“Ketika pemerintah daerah tutup mata dengan fenomena ini, maka ada kesan pemerintah daerah lebih berpihak pada pengusaha dibandingkan keberpihakannya kepada masyarakat,” tuturnya.

Ketika ditanyai pemberlakuan jam operasional tak efektif, ia mengungkapkan, solusi yang relatif misalnya batas waktu operasi misalnya mulai pukul 22:00 atau jam 00.00 WIB malam sampai pukul 05.00, itu bisa saja diterapkan meski masih menganggu tapi sedikit efektif.

“Walaupun mengganggu, tapi dampak gangguannya tidak begitu signifikan. Karena tidak banyak masyarakat pengguna jalan raya pada jam-jam itu,” pungkasnya.(nal/c)