25 radar bogor

Miris, Sampah Dibiarkan Menggunung di Tepi Rel Kereta Api Stasiun Nambo

Sampah-Stasiun-Nambo
Kondisi sampah yang ada di tepi rel kereta api Stasiun Nambo, Klapanunggal, Kabupaten Bogor, dibiarkan menggunung.
Sampah-Stasiun-Nambo
Kondisi sampah yang ada di tepi rel kereta api Stasiun Nambo, Klapanunggal, Kabupaten Bogor, dibiarkan menggunung.

KLAPANUNGGAL-RADAR BOGOR, Meski berkali-kali dikeluhkan, namun pemerintah setempat tidak memperdulikan penumpukan sampah yang menumpuk di tepi rel kereta api Stasiun Nambo, Klapanunggal, Kabupaten Bogor, tepatnya di perbatasan antara Kecamatan Gunungputri dengan Citeureup.

Yang membahayakan, setiap sore hari warga membakar sampah yang ada di sana agar tidak terlalu menggunung, sehingga dikhawatirkan akan berimbas pada aktivitas lalu lalang kereta.

Ketua RW1 Desa Gunungputri, Tatang masih kebingungan soal solusi sampah di sana. Pasalnya hingga saat ini, dia mengaku, pengajuan pengadaan bak sampah melalu Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) desa. Namun, kata dia, pengadaan bak sampah saat itu bukan menjadi prioritas desa.

“Karena mungkin saat itu desa masih memprioritaskan pembangunan lainnya. Jadi pengadaan bak sama dipending,” akunya.

Selain itu, Tatang menyebut, penumpukan sampah di sana bukan hanya tanggung jawab aparatur desa atau wilayah setempat. Namun, lanjutnya, sebanyak 450 kepala keluarga yang berada di RW1 juga harus ikut bertanggung jawab menjaga lingkungan sekitarnya.

“Agar semua bisa merasakan kebersihan lingkungan. Kami berharap warga bersabar, sehingga nanti pemerintah desa juga dapat melakukan pengadaan bak sampah,” kata Tatang memungkasi.

Sebelumnya, (Pjs) Kades Gunungputri, Ferry Ardiansyah menuturkan, saat ini pihaknya telah berupaya dengan berkoordinasi dengan linmas desa.

Untuk nantinya saat pelaku tengah melakukan aksi pembuangan, linmas desa segera mengamankan pelaku yang kemudia dapat diproses secara hukum.

Hal tersebut dilakukan Ferry agar memberikan efek jera kepada seluruh masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan yang berakibat kepada pencemaran udara.

Selain itu, Pemerintah Desa (Pemdes) Gunungputri juga telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Csr Indocement, dan rencananya koordinasi pun akan dilakukan dengan pihak Pt. Kereta Api Indonesia (KAI) Nambo. Namun, hingga saat ini, desa masih kesulitan bagaimana untuk melakukan koordinasi dengan PT KAI.

Hal tersebut sengaja dilakukan, agar dapat berdiskusi mencari solusi yang terbaik atau inovasi untuk tempat yang nantinya akan dibersihkan dari tumpukan sampah liar tersebut.

“Jadi saya ingin agar tidak sama sekali terlulang tumpukan sampah di sana. Kalau cuma diangkut dan dibersihkan, kemungkinan bakal terjadi tumpukan sampah lagi,” tandasnya. (rp1/c)