25 radar bogor

Minim PJU, Jalur Alternatif Puncak Rawan Aksi Kriminal

Jalur-Alternatif-Puncak
Papan penunjuk jalan alternatif di kawasan menuju TSI.
Jalur-Alternatif-Puncak
Papan penunjuk jalan alternatif di kawasan menuju TSI.

MEGAMENDUNG-RADAR BOGOR, Jalur alternatif Puncak. Tepatnya di kawasan Kecamatan Megamendung, masih minim penerangan jalan umum (PJU). Kondisi itu menjadikan jalan alternatif tersebut rawan tindak pidana kejahatan.

“Sepi dan gelap, kalau hari-hari biasa. Kecuali akhir pekan itu baru agak ramai. Terus agak rawan juga sih,” ujar Muhamad Ilham (32) warga Desa Sukakarya, kepada Radar Bogor, Rabu (13/11/2019).

Iapun berharap agar pemerintah memasang PJU secara merata. Mengingat selain rawan kejahatan, juga rawan kecelakaan lantaran kontur jalan yang tidak rata dan berlubang.

“Sering sih tidak. Cuman ada saja seperti pemalakan, terutama di jalan-jalan yang masih belum ada penerangan. Kalau yang jatuh atau kecelakan sih lumayan sering,” akunya.

Menanggapi hal tersebut, Kapolsek Megamendung, AKP Budi Santoso mengakui kondisi jalan alternatif yang melintasi wilayah hukum Polsek Megamendung sebagian masih minim penerangan.

Untuk itu ia beserta jajaranya selalu melakukan patroli rutin. Terlebih saat akhir pekan. “Ya, kita keliling. Lakukan patroli,” katanya kepada Radar Bogor, kemarin.

Ia mengaku saat ini, belum ada laporan masuk perihal tindak kejahatan di jalur alternatif tersebut. “Namun kita tetap harus waspada. Warga bisa melapor jika menemukan hal-hal yang mencurigakan,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala UPT Jalan dan Jembatan Wilayah Ciawi, Eko Sulistiyo mengatakan, jalur alternatif menuju Puncak ada dua lajur. Yakni lajur Selatan dam lajur Utara.

“Untuk lebarnya ada yang tiga meter dan ada yang empat meter,” katanya kepada Radar Bogor, kemarin.

Iapun mengaku, saat ini belum cukup optimal dalam penggunaan jalur alternatif Puncak. Masih banyak yang menggunakan jalur utama. “Cukup jarang. Kecuali kalau di Jalur Puncak macet total seperti akhir pekan kemarin. Baru banyak mengunakan jalur alternatif,” tuturnya.

Sementara itu, untuk jalur alternatif sendiri, hanya bisa dilalui oleh kendaran berukuran kecil.

Lebih lanjut ia mengatakan, untuk jalur alternatif yang berada di wilayah megamendung, saatini jalanya sudah bagus. “Hampir semua sudah di hotmix,” tuturnya.

Terpisah Camat Megamendung, Rismawan menuturkan, saat ini jalur alternatif yang masuk wilayah Megamendung menjadi jalur yang cukup aktif dilintasi. Perihal minimnya PJU, ia akan berkordinasi dengan dinas terkait.

“Ya, sudah banyak yang melintas. Kita akan koordinasi dengan dinas terkait perihal PJU. Untuk keamanan, kita juga sering melakukan patroli bersama Polsek Megamendung,” tukasnya. (all/c)