25 radar bogor

Duluan Terpapar Paham Radikalisme, Ini Rencana Aksi Istri Pelaku Bom Bunuh Diri di Medan

Bom Bunuh Diri
Kondisi markas Polrestabes Medan setelah diguncang bom bunuh diri. Tampak tubuh pelaku tergeletak di jalan.
Bom Bunuh Diri
Kondisi markas Polrestabes Medan setelah diguncang bom bunuh diri. Tampak tubuh pelaku tergeletak di jalan.

JAKARTA-RADAR BOGOR, Tim Densus 88 Polri, sudah berhasil mengamankan istri pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara, berinisial DA. Dari hasil pemeriksaan, DA lebih dulu terpapar paham radikalisme.

Hasil penyelidikan DA juga aktif berkomunikasi dengan jaringan teroris di media sosial dan juga kerap menemui narapidana teroris (napiter) berinisiap I.

“DA juga dari hasil penelitian tim Densus 88 dan tim Ditsiber Bareskrim bahwa yang bersangkutan cukup aktif di media sosial dan secara fisik sudah pernah berkomunikasi dengan I,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Kamis (14/11/2019) seperti dilansir dari jawapos.com.

“Di dalam jejaring komunikasi media sosialnya mereka merencanakan aksi terorisme di Bali. Itu lagi didalami dan dikembangkan,” kata Dedi.

Berdasarkan penyelidikan DA sering menemui I di dalam lapas. I diketahui seorang narapida teroris (napiter) yang sekarang sedang menjalani proses hukuman di lembaga pemasyarakatan (lapas) kelas 2 wanita Medan.

“Kalau napiter, kontak secara fisik, si istri (RMN) sering mendatangi, berkunjung ke lapas ataupun ke lokasi. Itu yang masih kita dalami,” imbuh Dedi.

Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menyampaikan, DA sudah lebih dulu terpapar radikalisme sebelum suaminya. Bahkan diduga RMN terpapar radikalisme oleh istrinya sendiri.

Hal ini yang tengah didalami penyidik. “Ya patut diduga dia (RMN) terpapar dari istrinya dulu, kemudian baru terpapar di media sosial jejaring istrinya,” tegas Dedi.

Di sisi lain, Densus 88 juga masih mendalami apakah RMN saat beraksi mengebom Polrestabes Medan dibantu pula oleh jaringan, atau hanya seorang diri. Begitu pun dengan bom yang digunakan apakah hasil rakitan sendiri atau rakitan kelompok teroris.

“Itu bomnya masih didalami. Karena dari temuan di lapangan beberapa yang masih diuji di laboratorium adalah isi dari bahan peledak itu sendiri,” imbuh Dedi.

Dari bom yang meledak di Polrestabes Medan, Densus mengamankan sejumlah partikel peledak. Di antaranya, 55 potongan paku, baterai 9 volt, potongan kabel, tombol switch on/off, lakban, 5 pelat besi yang sudah dipotong 2 milimeter, dan sampel yang menjadi titik ledakan.

Sementara itu, dari penggeledahan di kediaman RMN dan DA, Densus tak menemukan bom rakitan maupun bahan peledak lainnya. Penyidik hanya mengamankan senjata tajam, alat komunikasi, dan beberapa buku catatan.

Itu masih didalami dulu. Karena densus 88 masih terus bekerja di lapangan. Apakah pelaku ini betul-betul melakukan aksinya seorang diri atau ada pihak-pihak lain yang juga terstruktur,” tukas Dedi.(jp/pojoksumut)