25 radar bogor

Dedie Minta PDAM Antisipasi Kebutuhan Air 20 Tahun Kedepan

PDAM-Tirta-Pakuan
Kegiatan Konsultasi Publik tentang Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) 2019-2039 di IPB International Convention Center (IICC), Botani Square, Rabu (13/11/2019) siang.
PDAM-Tirta-Pakuan
Kegiatan Konsultasi Publik tentang Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) 2019-2039 di IPB International Convention Center (IICC), Botani Square, Rabu (13/11/2019) siang.

BOGOR-RADAR BOGOR, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor, Bima Arya – Dedie A. Rachim menghadiri kegiatan Konsultasi Publik tentang Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) 2019-2039 bersama pemerintah pusat dan temu pelanggan yang diselenggarakan PDAM Tirta Pakuan di IPB International Convention Center (IICC), Botani Square, Rabu (13/11/2019) siang.

Pada kegiatan konsultasi publik tersebut, PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor turut menghadirkan pejabat dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR), yang diwakili pemerintah pusat, Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Ditjen Cipta Karya pada Kemen PUPR, Yudha Mediawan.

Yudha Mediawan mengatakan, Ditjen PUPR memberikan perhatian lebih kepada PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor karena telah meraih PDAM terbaik Se-Indonesia dengan pelanggan diatas 100 ribu. Tentu, hal ini harus dipertahankan, selain itu diperlukan juga pengembangan dan peningkatan sistem.

“Karena itu jaringan perpipaan tentu harus dikembangkan, dengan konsep 4K. Jadi, Kuantitas, Kualitas, Keterjangkauan harga dan Kontinuitas air yang bisa mengalir sampai kepada pelanggan. Kami dari kementerian tentunya akan mensupport untuk pengembangan Tirta Pakuan Kota Bogor ini,” ujarnya.

Yudha mengingatkan bahwa PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor jangan terlalu fokus terhadap profit. Ia berharap perusahaan BUMD Kota Bogor ini harus lebih fokus terhadap peningkatan layanan untuk masyarakat.

“Jangan hanya profit orientasi, tapi juga bagaimana memberikan pelayanan terhadap masyarakat. Jangan sampai masyarakat kecewa, karena misalnya airnya tidak mengalir ke rumahnya ataupun kualitas yang tidak sesuai dengan harga yang dibayar. Memang ini pekerjaan rumah yang berat, tapi kalau di dilihat dari sumber air ini kan hampir sebagian besar dari mata air sehingga kualitas relatif lebih baik,” katanya.

Di lokasi yang sama, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengharapkan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor dapat mempersiapkan langkah-langkah konkret dalam mengantisipasi kebutuhan air untuk warga 20 tahun ke depan.

“PDAM harus bisa mempersiapkan langkah yang tepat dan terukur dalam mengantisipasi kebutuhan supply air minum warga untuk 20 tahun mendatang,” katanya.

Sementara itu Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, Deni Surya Sanjaya mengatakan, dengan adanya acara ini, diharapkan program PDAM Tirta Pakuan dapat terintegrasi dengan program Pemkot Bogor. Selain itu, dengan hadirnya terobosan teknologi aplikasi Si Motif dan Si Badra dapat menampung aspirasi dan keluhan pelanggan sehingga dapat ditangani dengan cepat.

“Kami lakukan itu semua untuk memudahkan pelanggan, jadi tidak harus datang ke kantor kami. Seluruh informasi terkait PDAM dapat dilakukan hanya dengan gadget. Terakhir di 2017 kami mendapatkan penghargaan PDAM terbaik Se-Indonesia untuk pelanggan di atas 100 ribu pelanggan,” ujarnya. (Humpro :Alif/Ryan-SZ)