25 radar bogor

Bima Arya dan Mahasiswa Siap Kawal 3 Tokoh Bogor Jadi Pahlawan Nasional

Pahlawan-Bogor
Orasi Kepahlawanan dan deklarasi digelar di Tugu Kujang Bogor, Minggu (10/11/2019) malam.
Pahlawan-Bogor
Orasi Kepahlawanan dan deklarasi digelar di Tugu Kujang Bogor, Minggu (10/11/2019) malam.

BOGOR-RADAR BOGOR, Peringatan Hari Pahlawan Nasional di Kota Bogor diisi dengan berbagai kegiatan. Selain upacara dan tabur bunga di Tempat Makam Pahlawan Dreded, juga diwarnai Orasi Kepahlawanan hingga deklarasi dari mahasiswa yang menyatakan sikap kepada pemerintah pusat untuk menganugerahi gelar pahlawan untuk tiga tokoh asal Bogor.

Orasi Kepahlawanan dan deklarasi digelar di Tugu Kujang Bogor, Minggu (10/11/2019) malam yang digagas oleh organisasi mahasiswa kelompok Cipayung Plus, seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI).

Hadir dalam kesempatan tersebut Wali Kota Bogor Bima Arya yang mengikuti jalannya kegiatan dari awal hingga akhir acara.

Ada empat poin dalam pernyataan sikap yang dibacakan mahasiswa dan saksikan Bima Arya.

Pertama, mendesak Presiden Joko Widodo dan pemerintah pusat agar segera menetapkan dan menganugerahi pahlawan asli Bogor, yakni K.H Sholeh Iskandar, K.H Abdullah Bin Nuh, K.H Tubagus Muhammad Falak sebagai Pahlawan Nasional Republik Indonesia yang telah direkomendasikan beberapa tahun kebelakang.

Kedua, mendesak Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah agar memperhatikan, membina, dan mensejahterakan para Veteran yang telah berjuang untuk Masyarakat, Bangsa, dan Negara.

Ketiga, mendorong Pahlawan Bogor agar dimasukan ke dalam mata pelajaran atau kurikulum muatan lokal di setiap Lembaga pendidikan yang ada di Bogor.

Dan keempat, mengajak Pemerintah  Kota dan Kabupaten Bogor agar membentuk tim atau panitia kecil bersama Kelompok Cipayung beserta elemen masyarakat Bogor dalam mendorong terealisasinya tiga tokoh Bogor menjadi Pahlawan Nasional.

“Yang berbeda dari tahun kemarin, pertama kelompok Cipayung Plus bersatu bersama-sama. Kedua, ada pesan dari mereka aspirasinya agar mengupayakan lagi penganugerahan gelar pahlawan nasional,” ungkap Bima.

“Berkasnya sebetulnya sudah dilengkapi semua, sudah bertahun-tahun. Tapi ini kan keputusan prerogatif dari Presiden. Insya Allah saya akan komunikan lagi, mengirimkan surat lagi kepada bapak Presiden,” tambahnya.

Menurut Bima, sosok almarhum KH Abdullah Bin Nuh, alharhum TB Muhammad Falak, almarhum Soleh Iskandar adalah tokoh-tokoh multitalenta. “Ilmuan, iya. Panglima perang, iya. Sastrawan, iya. Pengusaha, iya. Ulama, iya. Ilmunya, makamnya tinggi, baik dunia maupun ukhrawi. Kalau kita membaca literatur tentang mereka disuguhkan atas sepak terjang, kiprah duniawi yang luar biasa dari berbagai macam sudut,” terang Bima.

Ia mencontohkan KH Abdullah Bin Nuh yang mengajar di UI tetapi juga pernah menjadi pasukan Pembela Tanah Air. “Di tangan kanan memegang tasbih, di tangan kiri memegang senjata, menunggang kuda, mengelola perusahan, membuat puisi, mengajar mahasiswa, melakukan penelitian. Sosok berilmu multitalenta,” jelasnya.

“Insya allah Pemkot Bogor bersama teman-teman mahasiswa Cipayung Plus akan mengawal proses ini untuk menyampaikan kepada pemerintah pusat sekali lagi keinginan kita untuk segera menganugerahkan kepada tiga tokoh ini menjadi pahlawan nasional,” tandas dia.

Bima berharap, tahun depan ketiga tokoh asal Bogor sudah dianugerahi gelar pahlawan nasional oleh presiden.

“Tahun ini gemanya semakin kuat untuk memastikan gelar tersebut. Mudah-mudahan tahun depan ada kabar baik, mudah-mudahan tahun depan kita bisa berkumpul bersama keluarga tokoh-tokoh ini untuk bersama-sama mensyukuri atas anugerah pahlawan nasional bagi tokoh-tokoh ini. Bersama teman-teman saya siap untuk berjuang bersama-sama meyakinkan pemerintah dan presiden. Insya Allah hari ini adalah sejarah, malam ini adalah babak yang baru, kebersamaan ini jangan cepat berlalu, kemesraan ini jangan cepat berlalu, kita rawat bersama dan jaga bersama. Tidak ada yang tidak mungkin  ketika kita bersama-sama,” pungkasnya. (Humpro :adt/arvan/pri)