JAKARTA-RADAR BOGOR,PT Pertamina (Persero) akan merayakan ulang tahunnya yang ke-62. Bersamaan dengan itu, beberapa ‘hadiah’ juga sudah disiapkan oleh Pertamina sebagai bentuk komitmen dalam membangun pemerataan energi di Indonesia.
Salah satunya adalah proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Refinery Unit (RU) IV Cilacap. Saat ini pihak Pertamina sudah menyelesaikan pengadaan lahan dan tengah melakukan proses lelang.
“Dengan Aramco kita melakukan negosiasi yang intens, kita sepakat untuk menggunakan 1 international financial advisor (IFA) dan saat ini sedang bekerja,” jelas Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, Ignatius Tallulembang di Gedung Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (6/11).
Ia menyebut bahwa akhir Desember ini, proses valuasi (penilaian) aset akan keluar dan diharapkan berakhir dengan kesepakatan. “Setelah itu, kita akan mempercepat lagi ke tahapan engineering, Cilacap kita lakukan valuasi, lalu signing engineering, karena kita ada project early work. Kita optimis bahwa itu (pembangunan) akan jalan,” tambah dia.
Selain itu, kejutan lainnya adalah terpilihnya partner kerja yang akan menggarap RDMP RU V Balikpapan. Padahal, penetapan partner tersebut harusnya dilakukan pada April 2020.
“Awalnya itu april tahun depan baru akan terpilih. Ada percepatan signifikan disana, ada hambatan tapi bisa kita selesaikan. Balikpapan akan ada dua tahap, sekarang tahap 1 dan tahap 2 selesaikan engineeringnya dulu dan kita akan lelang untuk melakukan konstruksi tahap 2. Tahun depan mungkin kita akan masuk ketahap lelang (tahap 2). Pada 2026 balikpapan II sudah bisa beroperasi,” kata dia.
Sebagai informasi, dalam membangun ketahanan dan kemandirian energi di Indonesia, PT Pertamina percepatan pembangunan kilang. Mulai dari melakukan upgrading, modernisasi, peningkatan kualitas serta menguatkan daya saing.(JPG)
