25 radar bogor

Benahi Pariwisata di Tenjolaya, Camat Panggil Pemilik Vila dan Tempat Wisata

camat tenjolaya
Pemerintah Kecamatan Tenjolaya memanggil sejumlah pengsaha vila dan pariwisata untuk diminta mengurus perizinan.
camat tenjolaya
Pemerintah Kecamatan Tenjolaya memanggil sejumlah pengsaha vila dan pariwisata untuk diminta mengurus perizinan.

TENJOLAYA-RADAR BOGOR, Pemerintah Kecamatan Tenjolaya memanggil pelaku usaha yang bergerak dibidang jasa dan pariwisata untuk melakukan pembenahan terhadap wisata dan villa yang ada di wilayahnya. Bahkan, ada beberapa pengelola sudah mulai memproses perizinan usaha miliknya.

“Ini yang ketiga kalinya melakukan pertemuan. Karena, dalam melakukan kegiatan usaha yang konteksnya investasi, perlu menciptakan suasana mutualisme salah satunya kontribusi pajak, dan warga pun harus merasakan keuntungannya,” kata Camat Tenjolaya Farid Ma’ruf kepada Radar Bogor, kemarin.

Farid juga mengatakan, para pelaku usaha sudah ada komitmen dalam hal peningkatakan pariwisata bahkan hadir pada pertemuan kali ini. Tentunya salah satu itikad baik supaya kedepan pembenahan tempat objek wisata disini tertata baik.

“Ada sekitar 90 pelaku usaha berbagai kategori, tapi bertahap sedikit-sedikit dulu, dengan potensi seperti ini harus bersama-sama dibenahi. Karena, khawatir ketika tidak ditangani menimbulkan masalah sosial,” kata Farid.

Lebih lanjut ia menambahkan, mengenai perizinan sudah melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha. Karena, segala sesuatu perlu ada kelengkapan yang jelas.

“Tadi ada itikad langsung memproses, jangan sampai ketika ada itikad baik sudah tapi karena tidak tau proses sehingga tidak diurus. Kita sudah mulai pendataan sekitar sebulan lalu, dan hasilnya sekarang sudah ada pertemuan dengan pelaku usaha,” tambahnya.

Ia juga menuturkan, kebanyakan wisata agro karena yang paling memungkinkan wisata ini untuk menunjang potensi karena secara alamiah sudah ada.

“Infrastruktur harus dikembangkan atau diperbaiki, tinggal bagaimana memelihara jadi lebih baik dan kita mengarahkannya. Karena kebutuhan bukan dari pelaku usaha saja melainkan masyarakat juga,” tuturnya.

Sementara itu, salah satu pelaku usaha Wifky Rachmatullah menjelaskan, pihaknya baru membuka tempat usahanya satu tahun lalu dengan konsep edukasi anak. Karena, wisata tersebut cukup disukai wisatawan.

“Yang pasti sebagai pelaku usaha tentunya mengikuti aturan mengenai izin maupun lainnya. Bahkan, pegawai disini semuanya warga asli Tenjolaya tepatnya di Desa Gunung Malang,” pungkasnya. (nal/c)