25 radar bogor

Ormas di Bekasi Minta Jatah Bikin Heboh, Polisi: Tidak Tolerir Preman!

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono dan Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi (Dery Ridwansah/ JawaPos.com)
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono dan Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi (Dery Ridwansah/ JawaPos.com)

BEKASI-RADAR BOGOR,Polda Metro Jaya geram dengan ulah sejumlah ormas yang meminta jatah lahan parkir di minimarket dengan cara tak wajar di Bekasi. Peristiwa yang diduga tindakan premanisme itu pun sempat viral di media sosial.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto di Polda Metro Jaya menegaskan, pihaknya akan mengusut peristiwa itu. Namun, ia tak akan gegabah melakukan tindakan sebelum pihaknya mempunyai bukti yang kuat prihal kejadian tersebut.

“Kita ketahui, videonya sempat viral kemarin, kita akan dalami. apakah ada tindakan yang melawan hukum, baik itu secara intimidarif terhadap pengusaha atau masyarakat,” kata Suyudi seperti dikutip PojokSatu.id (Jawa Pos Group), Selasa (5/11).

Kendati demikian, kata Suyudi, pihaknya tetap mengerahkan tim untuk mengusut kejadian tersebut. Sebab, pihaknya tidak akan mentolerir tindakan yang mengarah kepada premanisme apalagi tindakan yang akan merugikan masyarakat.

“Tindakan premanisme dalam bentuk apapun kita tidak ada tolerir. Kita akan melakukan tindakan tegas terhadap segala bentuk premanisme di Jakarta ini,” tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, video yang menampilkan aksi unjuk rasa beberapa ormas di Kota Bekasi menuntut jatah parkir minimarket viral di media sosial. Video itu diduga diambil saat unjuk rasa ormas pada 23 Oktober 2019 di depan SPBU Narogong, Rawalumbu.

Dalam video tersebut, terlontar serangkaian tuntutan dari anggota-anggota ormas agar Pemerintah Kota Bekasi dan pengusaha minimarket “bekerja sama” dengan ormas agar mereka berhak menarik tarif parkir di minimarket.

Hal itu disampaikan karena Pemkot Bekasi tengah menggodok wacana penarikan pajak parkir di banyak titik, termasuk minimarket. Tak ayal, video tersebut membuat gaduh jagat maya dan menimbulkan kesan negatif.

Seorang pria yang tampaknya merupakan perwakilan dari minimarket dalam video itu dipaksa untuk meminta tuntutan kerja sama dengan ormas tersebut. Senin pagi, perwakilan ormas pun duduk satu meja dengan Wali Kota Bekasi, Kapolres Metro Bekasi Kota, dan Dandim 05/07 Kota Bekasi di Kantor Wali Kota Bekas

Usai pertemuan itu, Deni M Ali, Ketua Resto GIBAS Kota Bekasi, salah satu ormas yang turut berunjuk rasa 23 Oktober lalu, memohon maaf atas serangkaian ucapan anggotanya dan ormas-ormas lain yang membuat gaduh belakangan ini