25 radar bogor

Siswa SMK Tewas Kena Bacok Saat Tawuran, Pelaku: Saya Nyesel, Pak…

Ilustrasi Tawuran Pelajar
Ilustrasi Tawuran Pelajar

SUKABUMI-RADAR BOGOR,Empat pelaku yang diduga menghabisi nyawa El Franza (17) pelajar kelas 10 SMK Pertanian Cibadak, akhirnya diringkus jajaran Satreskrim Polres Sukabumi, Senin (4/11).

Keempat pelaku tersebut yakni, RK (16), IB (17), AR (16) dan NA (16) yang merupakan pelajar dari SMK Tehnika Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Selain menyebabkan korban tewas, tersangka juga menganiaya dua korban lainnya yaitu Rizki M Fadilah dan Galih Permana yang berasal dari SMK Pertanian Cibadak.

“Ketika berangkat tawuran di Jalan Raya Cicurug, mereka ini membawa senjata tajam berupa cerulit yang mereka pesan di bengkel pandai besi,” kata Kapolres Sukabumi, AKBP Nasriadi kepada Radar Sukabumi, di Polsek Cibadak, Senin (4/11).

Para pelaku yang merupakan kelas 10 dan 11 ini, sambung Nasriadi, selain mengakibatkan korban tewas mereka juga menyerang dua korban lainnya hingga mengalami luka bacokan. Polisi menduga, tersangka ini mendapat provokasi dari seniornya untuk membuktikan sekolah yang lebih jagoan dalam hal tawuran.

“Dari semua tersangka ini yang menghabisi nyawa korban itu MI. Korban tewas dengan luka di bagian dada dan pinggang,” ujar mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara ini.

Nasriadi menerangkan, sempitnya ruang gerak para pelaku untuk tawuran di siang hari membuat mereka melancarkan aksi tidak terpujinya di malam hari.

Mirisnya lagi, sebelum pecah tawuran di malam hari itu, pelajar dari kedua sekolah tersebut janjian terlebih dahulu, dengan membuat kesepakatan melalui pesan di media sosial (Medsos) untuk bertemu antara dua sekolah tersebut di Depan Gang Kongsi, Jalan Siliwangi, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.

“Setelah bertemu SMK Pertanian Cibadak dan SMK Tehnika Cisaat ini terjadi tawuran hingga mengakibatkan satu El Franza meninggal dunia. Sebelumnya kebanyakan yang terlibat tawuran ini pelajar kelas 12.

Tapi saat ini seniornya malah memprovokasi adik kelas untuk mendoktrin semacam budaya musuh bebuyutan antar sekolah,” terangnya. Dari tangan tersangka, Polres Sukabumi berhasil mengamankan para pelaku dan sejumlah barang bukti seperti pakaian bersimbah darah.

Sementara itu, kepada polisi salah seorang tersangka yang duduk dibangku kelas 11, AR mengaku saat hendak tawuran membawa senjata tajam jenis cerulit yang didapatnya dari toko online dengan alasan untuk menjaga diri.

“Cerulit itu dipesan lewat online untuk menjaga diri. Saya membacok korban di bagian pinggang,” akunya.

Setelah mengetahui ada korban yang meninggal, AR mengaku menyesal dengan apa yang sudah dilakukannya tersebut. “Saya menyesal pak. Tidak akan mengulanginya lagi,” imbuhnya. (radarsukabumi/ysp)