25 radar bogor

Dewan Pertanyakan Anggaran Pariwisata Pemkab Bogor Terlalu Besar

Wisata Bogor
Pertunjukan: Sejumlah penari tradisional saat tampil di acara Seren Tahun, Kampung Budaya, Sirnagalih, beberapa waktu lalu. Pemerintah desa kini fokus mengembangkan budaya untuk menjadi objek wisata. MELDRIK/RADARBOGOR DIKELUHKAN: Warga terpaksa membongkar TPS yang sudah lama tak dikelola lantaran menimbulkan bau tak sedap. DATA DAN FAKTA PEKERJAAN REST AREA GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR Progres Pekerjaan Kemen-PUPR Melakukan Pembangunan Jalan Lingkungan Melakukan Pemerataan tanah dan pembentukan Kavling Progres Pekerjaan Ditjen Cipta Karya Menunggu Penganggaran APBN Rencana Pekerjaan Ditjen Cipta Karya Pembangunan Masjid, Tower dan Kavling dan dinding tebing untuk pembangunan kios Progres Pekerjaan Pemkab Bogor Masih Menunggu Pekerjaan Kemen-PUPR dan Ditjen Cipta Karya Rencana Pekerjaan Pemkab Bogor Membangun 500 Kios Penganggaran Rest Area Gunung Mas Sumber Anggaran dari Kemen-PUPR dan Pemkab Bogor : Rp116 Miliar Kita harap TPS ada pengurusnya, karena selama ini TPS tidak ada pengangkutan. Kalau ada organisasi resminya kan enak, jadi minta iuran tiap bulan juga enak.” Asep, Warga Kampung Tamansari RW 06. (Hendi/Radar Bogor)
Wisata Bogor
Pertunjukan: Sejumlah penari tradisional saat tampil di acara Seren Tahun, Kampung Budaya, Sirnagalih, beberapa waktu lalu. Dok/Radar Bogor

CIBINONG-RADAR BOGOR, Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto mempertanyakan program The City of Sport and Tourism yang selama ini digaungkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.

Pasalnya, Pemkab hanya menganggarkan Rp23 miliar untuk sektor pariwisata dari total usulan anggaran Rp6,9 triliun, dari nota keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) 2020.

Rudy pun dibuat terkejut saat melihat alokasi dana wisata dengan jumlah jauh dari yang dianggarkan. Sebab, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor jadi leading sector utama dalam mewujudkan keinginan pimpinan daerah tersebut. “Kalau cuma segini anggarannya, sektor mana yang mau dimajukkan,” beber Rudy.

Politisi Gerindra ini mengaku, akan melakukan kembali rapat internal dengan semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Untuk melihat, detail program apa saja yang akan dikerjakan pada 2020 nanti. Pembahasan akan dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama akan dilakukan ditingkat komisi, yang akan berlangsung selama satu minggu.

Lalu sesi kedua akan dilakukan ditingkat Badan Anggaran (Banggar) yang akan berlangsung pada pertengahan bulan November. “Mungkin nanti akan kita komunikasikan dulu dengan SKPD terkait. Karena ini menyangkut program bupati. Kita hanya melaksanakan fungsi kita dari sisi budgeting,” jelasnya.

Sebelumnya, Ade Yasin menerangkan, untuk sektor pendapatan Kabupaten Bogor, akan dititik beratkan dari sektor pendapatan daerah. Ade Yasin menargetkan total pendapatan daerah pada 2020 nanti sebesar Rp6,4 triliun yang bersumber dari pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp2,8 triliun dan dana perimbangan Rp2,3 triliun, serta pendapatan lain-lain yang sah sebesar Rp1,2 triliun.

“Dengan nilai PAD yang menjadi penyumbang terbesar dalam APBD 2020, ini menggambarkan, kemandirian kami dalam mendanai program pembangunan di daerah,” terangnya.

Untuk belanja daerah 2020 nanti, Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menyampaikan usulan sebesar Rp6,9 triliun, yang terbagi dari dua komponen.

Yaitu belanja tidak langsung sebesar Rp3,3 triliun yang rencananya dialokasikan untuk dana desa (DD) dan alokasi dana desa (ADD), rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) sebanyak 5810 unit, Pilkades, bantuan operasional sekolah (BOS) daerah, pembangunan masjid, rehabilitasi pesantren dan pembangunan ruang kelas baru sekolah swasta dan rehabilitasi Madrasah Tsanawiyah (Mts) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI).

Sementara, untuk belanja langsung yang diusulkan sebesar Rp3,6 triliun. Yang akan berfokus pada pembangunan infrastruktur sekolah dan penambahan jalan di Kabupaten Bogor. “Terkait defisit sebanyak Rp.547 miliar, nantinya akan kita tutupi dari Silpa tahun ini,” pungkasnya.(dka/c)