25 radar bogor

Bima Arya Paparkan Langkah-langkah Pemkot Bogor Gali Potensi PAD

Obsesi
Walikota Bogor Bima Arya, dalam Obsesi Radar Bogor dengan tema 'Kreatif Menggali Potensi PAD dari Sektor Jasa dan Perdagangan' di Aula Graha Pena Radar Bogor, Senin (4/11/2019).
Obsesi
Walikota Bogor Bima Arya, dalam Obsesi Radar Bogor dengan tema ‘Kreatif Menggali Potensi PAD dari Sektor Jasa dan Perdagangan’ di Aula Graha Pena, Senin (4/11/2019).

BOGOR-RADAR BOGOR, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor saat ini tengah berupaya meningkatkan potensi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Salah satunya, menggali potensi PAD dari sektor jasa dan perdagangan.

Seperti yang dipaparkan Walikota Bogor Bima Arya, dalam Obsesi Radar Bogor dengan tema ‘Kreatif Menggali Potensi PAD dari Sektor Jasa dan Perdagangan’ di Aula Graha Pena Radar Bogor, Senin (4/11/2019).

Dijelaskan walikota, APBD Kota Bogor tahun ini mencapai kurang lebih Rp2,3 triliun. Sedangkan untuk PAD ditargetkan Rp944 miliar.

Menurutnya, APBD Kota Bogor tergolong baik dan sehat. Hal itu bisa dilihat dari presentasi sumber pendapatannya. Dimana dari APBD Kota Bogor Rp2,3 triliun, 40 persen di antaranya dari PAD, sedangkan sisanya 60 persen dari dana alokasi umum (DAU) dan dana alokasi khusus (DAK).

Bima Arya kemudian mencontohkan persentasi APBD beberapa daerah lain di Jawa Barat. APBD Kabupaten Bogor misalnya, PAD nya 34 persen sedangkan provinsi dan pusat 66 persen. Kemudian Kabupaten Bandung PAD 16 persen, provinsi dan pusat 84 persen. Selanjutnya Kabupaten Ciamis PAD 9,7 persen, sedangkan 90 persen dari provinsi dan pusat.

“Jadi jika dilihat dari perspektif komparatif tadi, APBD Kota Bogor masih tergolong baik dan sehat, pertumbuhan Rp100 miliar per tahun sejak 2015 itu hal yang sangat baik,” tutur Bima.

Kendati menunjukan pertumbuhan yang baik, Bima mengaku belum puas dengan capaian tersebut. “Harusnya bisa berlari, teman-teman di Bapenda menetapkan target PAD tidak berani terlalu progresif, karena kalau tidak tercapai pertama akan jadi pukulan politis, kedua terdampak juga pada upah pungut yang enggak bisa dibagi. Makanya target-targetnya menurut saya masih konservatif harusnya bisa lebih berlari,” papar Bima.

Lalu bagaimana langkah-langkah Pemkot Bogor untuk mengejar terget tersebut? pertama jelas Bima adalah intensifikasi dari pendapatan, memaksimalkan potensi wajib pajak yang sudah ada. “Saya minta semua dilakukan uji petik. Misalnya, benar gak pajak dari sana itu masuknya sekian, kemudian dilaukan juga pemetaan yang baru lagi,” jelasnya.

Selanjutnya adalah optimalisasi penerimaan piutang. Diberikan keringanan-keringanan kepada wajib pajak, seperti tenggat waktu pembayaran dan sebagaianya. “Supaya penerimaannya masuk terus,” kata Bima.

Disamping itu juga ada kemudahan-kemudahan bagi wajib pajak untuk membayar pajak dimana saja.”Seperti kerjasama dengan Bank Jabar, Bukalapak dengan penyedia jasa keuangan dan lain-lain, intinya supaya bisa lebih mempermudah para wajib pajak,” tuturnya.

Selain itu juga ada penyesuaian-penyesuaian regulasi. “Kira-kira kalau regulasinya kita rubah bisa gak menambah pendapatan. Jadi wajib pajaknya tetap sementara regulasinya disesuaikan,” pungkas Bima.

Selain intensifikasi lanjut Bima, pihaknya juga melakukan ekstensifikasi pendapatan. Yakni menjaring sumber pendapatan-pendapatan dan wajib pajak yang baru.

“Jadi itu beberapa langkah kita untuk meningkatkan pendapatan PAD. Kita coba buat strategis khusus untuk menggali potensi tersebut,” pungkasnya. (ysp)