25 radar bogor

Generasi cerdas Iklim IPB University Raih Penghargaan Organisasi Kepemudaan dari Ridwan Kamil

BOGOR-RADAR BOGOR,Tepat di peringatan Sumpah Pemuda 2019, Komunitas Generasi Cerdas Iklim (GCI) meraih Penghargaan Organisasi Kepemudaan (POK) dari Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil. Penghargaan ini diterima langsung oleh Founder GCI, Ikrom Mustofa yang juga merupakan Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) IPB University 2015.

Dinas Pemuda dan Oahraga Jabar memaparkan bahwa POK yang kelima ini dilaksanakan untuk menggenjot konsistensi dan dinamika positif karya-karya organisasi kepemudaan agar layak dihargai dan dipublikasikan sehingga memacu organisasi kepemudaan lain untuk mendapatkan penghargaan dan publikasi yang sama. Nilai utama yang diangkat dalam penghargaan tersebut adalah produktif, manfaat dan resonansinya. Empat kategori yang dilombakan tahun ini meliputi kategori Tata Kelola Organisasi, Lingkungan Hidup, Kebudayaan dan Pengabdian Masyarakat.

GCI awalnya merupakan ide Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dari Ikrom Mustofa pada tahun 2013. Dua tahun kemudian diangkat sebagai program pengabdian yang membawanya menjadi Juara II Mahasiswa Berprestasi Nasional.

Menurutnya GCI dapat bersaing dengan komunitas lain karena urgensi serta konsistensi programnya. Sejak awal GCI konsisten mengupayakan adaptasi dan mitigasi bencana melalui integrasi preventif kuratif berupa pendidikan cerdas iklim berbasis kearifan lokal pada anak-anak di daerah rawan bencana. Visi ini dirumuskan untuk menangani masalah kerawanan bencana di Indonesia, dimana 90 persen kejadian bencana terkait erat dengan iklim. Kerentanan bencana juga lebih besar di Jawa Barat, bahkan menempati urutan kedua provinsi dengan kejadian bencana terbesar di Indonesia.

Sejak 2016, GCI telah mewadahi 25 anak muda dan total 70 kakak asuh yang berkontribusi mengedukasi 10 Sekolah Dasar di Bogor.

Egi selaku Direktur GCI tahun ini menuturkan bahwa menyisihkan 70 organisasi kepemudaan terbaik di Jabar bukanlah perkara mudah. Setidaknya GCI melewati tiga tahap seleksi, meliputi seleksi administrasi lalu verifikasi faktual oleh tim juri ke sekretariat GCI. Kemudian dilakukan seleksi akhir melalui pitching oleh delapan tim finalis di Bandung. Tim Juri untuk kompetisi inipun juga tak kalah menarik, diantaranya Fajar Arif Budiman (Konsultan Poldata Indonesia), Anton Sulthon (Pengacara) serta Yunandar (DPRD Jabar).

Egi menambahkan “Sesuai Renstra Komunitas, GCI berkomitmen menyasar daerah-daerah yang lebih jauh dan rentan bencana, serta berkembang setidaknya menjadi tiga chapter dalam lima tahun ke depan. Selain penghargaan, GCI juga menerima dana insentif sebesar 30 juta rupiah. Ke depannya dana ini akan dialokasikan untuk pengembangan media pembelajaran dan memperluas jangkauan sekolah binaan.”

Ia menambahkan pesan untuk seluruh anak muda, “Jangan mager (malas bergerak) buat berkarya, memang selalu harus ada yang memulai perjuangan. Kalau bukan kita yang lakukan dan mencontohkan siapa lagi? Terkadang kepedulian orang datang dari kepedulian kita yang mereka lihat.”

Menurut Egi, GCI membuka peluang untuk berkolaborasi dengan komunitas lain untuk mempercepat impact yang disebarkan di masyarakat. Penghargaan ini menurutnya bukanlah akhir melainkan awal perjuangan, pemicu dan pemacu anak muda, untuk bekerja secara lebih inovatif dan berdampak.

Selaku Founder, Ikrom mustofa menyampaikan “Terimakasih kepada semua kakak asuh dan tim manajemen GCI untuk semua usaha kerasnya hingga perhargaan ini dapat kita raih di momen peringatan sumpah pemuda 2019. Saya berharap ke depannya GCI semakin besar, sayapnya semakin lebar dan terus bermanfaat untuk masa depan Indonesia.” (danty/Zul)