25 radar bogor

Basarah Paparkan Pentingnya Pembangunan Karakter Bangsa

JAKARTA – RADAR BOGOR, Sebanyak 1.500 mahasiswa-mahasiwi terpilih dari berbagai kampus di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi hadir di gedung BPPT Jakarta. Mereka mengikuti pemaparan materi wawasan kebangsaan dari berbagai narasumber yang ahli di bidangnya.

Acara tersebut diinisiasi oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dengan menghadirkan beberapa pembicara antara lain Menristek/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, anggota Dewan Pengarah BPIP Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya.

Dalam sambutannya, Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah menguraikan, soal pentingnya pendidikan bagi bangsa Indonesia. Karena upaya mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan salah satu cita-cita proklamasi yang termaktub jelas dalam alinea keempat pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.

Kemudian, lanjut Basarah, dalam UU 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas bahwa pelaksanaan Pendidikan Nasional harus berpijak pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.

Basarah juga menuturkan, pidato Presiden Soekarno pada hari ulang tahun Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1966 dengan gamblang menjelaskan, skema pembangunan nasional tidak hanya bertumpu pada pembangunan fisik semata. Hal pertama yang harus dibangun adalah membangun jiwa, membangun mental bangsa Indonesia.

Tentu saja keahlian perlu. Namun, keahlian saja tanpa dilandaskan pada jiwa bangsa yang besar dan kokoh maka suatu bangsa itu tidak akan mencapai tujuannya. Inilah perlunya pembangunan karakter bangsa,” tutur dosen tetap Pascasarjana Universitas Islam Malang tersebut.

Basarah juga mengulas alasan historis di balik peringatan hari-hari bersejarah bangsa Indonesia yang diperingati setiap tahun, termasuk perayaan 91 tahun Sumpah Pemuda. Tujuannya agar bangsa Indonesia tidak meninggalkan sejarah atau Jas Merah.

Sebab, lanjutnya, sejarah seperti kaca benggala dimana bangsa Indonesia dapat mengetahui asal-usul perjuangan pahlawan-pahlawan pendahulu bangsa. Dari sejarah kita bisa petik pelajaran berharga.

Termasuk, Sumpah Pemuda yang merupakan peristiwa persatuan bangsa Indonesia. Segenap pemuda menanggalkan identitas primordial dan melebur ke dalam identitas tunggal ke-Indonesia-an. Oleh karena itu peringatan 91 tahun sumpah pemuda harus dijadikan sebagai memori kolektif dan pemberi spirit kebangsaan kepada pemuda era milenial.

Pun demikian dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Kemerdekaan Indonesia tidak datang tiba-tiba, melainkan berkat perjuangan darah dan air mata para syuhada bangsa dan Ridha Tuhan Yang Maha Esa.

Para pendahulu bangsa juga telah mewariskan seperangkat aturan bernegara yang telah disepakati sebagai konsensus dasar dan final bernegara yaitu ideologi Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Inilah prinsip dasar yang menjadi aturan bernegara yang harus kita patuhi dan sama sekali tidak bisa dinegosiasi dalam kondisi apapun,” pungkas Basarah.(JPG)