25 radar bogor

LPPM IPB University Gelar Pelatihan Etika Penggunaan Hewan Coba

LPPM IPB University Gelar Pelatihan Etika Penggunaan Hewan Coba
LPPM IPB University Gelar Pelatihan Etika Penggunaan Hewan Coba

BOGOR-RADAR BOGOR,Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University menggelar Pelatihan Etika Penggunaan Hewan Coba untuk Peningkatan Kapasitas Penelitian dan Pengabdian kepada Masyaraka. Pelatihan yang digelar di Pakuan Meeting Room, Whiz Prime Hotel Padjajaran, Bogor (22-23/10) ini bertujuan untuk menjamin mutu hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) melalui pemenuhan kaidah-kaidah atau asas kesejahteraan hewan dalam penggunaan hewan percobaan melalui keberadaan Komisi Etik Hewan (KEH).

Pelatihan diikuti 49 peserta yang terdiri atas mahasiswa, peneliti dan dosen yang berasal dari perguruan tinggi dan instansi pemerintahan lainnya. Wakil Kepala LPPM bidang Penelitian, Prof Dr drh Agik Suprayogi menyampaikan bahwa KEH LPPM IPB University telah berdiri sejak tahun 2015. Tugas utamanya untuk menopang penjaminan mutu kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat di IPB University dan melayani kegiatan PPM di luar IPB University. Selain kegiatan rutin mengkaji dan memberi rekomendasi atas kajian etik penggunaan hewan coba, kegiatan penting lainnya adalah meningkatkan kesadaran para dosen atau peneliti IPB University atas etika penggunaan hewan coba.

“Hampir semua perguruan tinggi di Indonesia memiliki kesadaran yang rendah atas etika penggunaan hewan coba. Hal ini dapat dimaklumi mengingat pemahaman atas kesejahteraan hewan pun dapat diperkirakan baru sepuluh tahun yang lalu,” katanya.

Prof. Agik menambahkan pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan teknis penanganan hewan coba dan proses pengajuan kajian etik di LPPM IPB University serta mendapatkan pengetahuan yang terkini dan mutakhir terkait penggunaan hewan coba.

Pelatihan ini menghadirkan narasumber Prof Jann Hau dari Departemen Pengobatan Eksperimental, Universitas Kopenhagen, Denmark. Prof Jann menjelaskan mengenai model hewan dan etika hewan coba serta langkah-langkah dalam menggunakan hewan coba sebagai sarana dalam melakukan penelitian.

Menurutnya penggunaan hewan coba hanya bisa dilakukan ketika benar-benar dibutuhkan. Para peneliti harus melihat apa risiko dan keuntungan yang akan didapatkan apabila menggunakan hewan coba tersebut. Dan dalam melakukan pengujian terhadap hewan coba diharuskan melakukan sesuai standar etik.

“Model hewan adalah organisme hidup dimana biologi atau perilaku normatif dapat dipelajari dan diselidiki dengan seksama. Dapat diartikan pula bahwa hewan model adalah hewan yang dipelihara dengan tujuan untuk dijadikan model percobaan dan mendapat perlakuan tertentu (uji diet, obat atau bedah) untuk keperluan penelitian yang akan diaplikasikan pada manusia. Pada umumnya hewan model ditujukan untuk kajian fenomena biologis atau medis. Hewan model biasanya dibuat agar dapat menjelaskan atau mengambarkan fenomena biologi dari hewan model tersebut yang mirip dengan suatu spesies tertentu yang akan diamati,” ujarnya.

Ia menambahkan, penelitian dengan hewan coba harus memperhatikan aspek perlakuan yang manusiawi terhadap hewan-hewan tersebut. Sesuai dengan prinsip bebas dari rasa lapar dan haus, bebas dari rasa tidak nyaman, bebas dari rasa nyeri, trauma dan penyakit, bebas dari ketakutandan stress jangka panjang, bebas mengekspresikan tingkah laku alami serta diberikan ruang dan fasilitas yang sesuai dengan lingkungan hewan tersebut.

Ia menekankan pentingnya menjaga kondisi hewan dan kandang agar selalu bersih dari tumpukan feses maupun urin dari hewan calon uji coba. Bahkan ketika selesai menggunakan hewan coba untuk penelitian, para peneliti juga harus memperhatikan cara untuk mematikan hewan coba tersebut agar tidak menyiksa.

Hadir juga narasumber lainnya yakni James Koudy Williams dari Wake Forest University, North Carolina (WFU), Kepala Pusat di Pusat Studi Satwa Primata LPPM IPB University, Dr drh Huda S Darusman dan dosen-dosen dari Fakultas Kedokteran Hewan IPB University yaitu Drh Arni Diana Fitri, Prof Ekowati Handhayani, Prof Dewi Apri Astuti, Dr Silmi Amariya, Drh Silvia Arni. Hadir juga Ketua KEH IPB University, Prof Dondin Sajuthi, PhD. (Awl/Zul)