25 radar bogor

Agus Suparmanto Diminta Lanjutkan Keberhasilan Enggartiasto

JAKARTA – RADAR BOGOR, Keberhasilan Enggartiasto Lukita dalam memajukan perdagangan Indonesia harus dilanjutkan oleh Menteri Perdagangan yang baru yaitu Agus Suparmanto.

Di periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo, Indonesia telah membuka sejumlah jalur perjanjian perdagangan internasional serta menjaga stabilitas pangan.

Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif Lembaga untuk Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran (LETRAA) Yenny Sucipto.

Dia menilai Enggar telah membuka pintu internasional untuk Indonesia. Menurut dia, Indonesia punya posisi tawar di mata perdagangan internasional.

“Sudah baik dilakukan menteri Enggar. Tinggal analisis kontalasi di tingkat internasional. Harus meningkatkan bargaining, jangan menjadi bagian yang pasif. Harus memiliki bargain kuat dalam perdagangan internasional,” kata Yenny di Jakarta.

Yenny melanjutkan, pemerintah di periode kedua Jokowi harus tetap memperhatikan daya saing Indonesia yang masih lemah.

Karena bentuk persyaratannya terlalu mudah, level Indonesia kalah dengan negara lain seperti perjanjian antarpemerintah memberikan kebutuhan persyaratan untuk Indonesia.

Menteri perdagangan selanjutnya, kata dia, juga harus meniru yang telah dicapai oleh Enggar. Seperti menjaga stabilitas harga pangan. Kemudian, jalur perdagangan internasional yang telah dibuka harus terus dijaga kelanjutannya.

“Sebuah keberhasilan yang baru untuk visi presiden ke depannya. Harus dilanjutkan menteri selanjutnya. Sebuah keberhasilan itu harus dipertahankan. Kalau yang baik itu perbaiki. Kalau ada yang kurang itu ditambah dan diperbaiki,” harapnya.

Pengamat Perdagangan International dari Universitas Indonesia Fithra Faisal menilai upaya Enggar yang perlu dilanjutkan tersebut antara lain terkait, perjanjian dagang international yang dikebut dalam masa jabatannya.

“Tentu perlu dilanjutkan, karena untuk meningkatkan ekspor, kita perlu strategi yang lebih ekstensif keluar,” kata dia.

Dia menjelaskan, untuk mengejar pertumbuhan ekonomi enam persen, maka butuh pertumbuhan ekspor sebesar 9,8 persen per tahun. “Dalam konteks inilah pentingnya mencari mitra-mitra dagang baru,” paparnya.(jpnn)