25 radar bogor

Plafon Ruang Kelas SMPN 1 Ciampea Ambruk, Dua Siswa Terluka

Plafon SMPN 1 Ciampea Ambruk
Ruang kelas SMPN 1 Ciampea yang plafonnya ambruk, Senin (21/10/2019).
Plafon SMPN 1 Ciampea Ambruk
Ruang kelas SMPN 1 Ciampea yang plafonnya ambruk, Senin (21/10/2019).

CIAMPEA-RADAR BOGOR, Plafon ruang kelas SMPN 1 Ciampea ambruk dan menimpa beberapa murid kelas tiga yang sedang melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) pada Senin (21/10/2019 pukul 14.15 WIB.

“Sekitar dua bulan memang sudah retak atapnya, bahkan saya mengingatkan kepada siswa sewaktu-waktu akan roboh, bahkan sudah miring sejak minggu lalu, dan puncaknya Senin siang atap langsung ambruk secara bersamaan dan menimpa murid di kelas,” kata Guru Kelas 3 Nono Sartono ketika ditemui Radar Bogor usai mengajar, Selasa (22/10/2019).

Ia juga mengatakan, kejadian plafon ambruk ketika murid sedang melakukan diskusi pelajaran Agama. Akibat peristiwa itu beberapa murid terluka, di bagian tangan, dan kepala. Total ada dua orang yang menjadi korban yakni Katrina dan Akbar Kurnia.

“Sudah saya kosongkan, dan sementara ruangan bergantian dengan murid lain di pelajaran olahraga, laporan sudah tapi belum diperbaiki,” kata Nono.

Ketika ditanyai usia ruang kelas tiga tersebut, Nono mengaku jika bangunan baru tiga tahunan dilakukan rehabilitasi bagian atapnya.

“Korban yang terkena runtuhan atap kita obati dan membawanya ke Puskesmas Ciampea, selanjutnya pihak sekolah membawa pulang anak dan diberitahukan ke orang tuanya pasca kejadian,” tuturnya.

Sementara itu, salah satu orang tua murid yang menjadi korban reruntuhan atap Indra Kurnia mengaku kecewa karena sebelumnya tak mendapat informasi kejadian yang menimpa ruang kelas anaknya tersebut.

“Pihak sekolah tidak ada yang memberikan informasi ke kami selaku orang tua murid kalau ada musibah ambrolnya plafon kelas, seolah-olah menutupi kejadian ini,” cetusnya.

Indra juga menambahkan, seharusnya pihak sekolah ada yang datang ke rumah dan memberi tahu informasi kejadian ini kepada orang tua murid.

“Kita selaku orang tua murid justru mengetahui akan hal ini dari anak kami yang baru pulang dari sekolah. Memang sih hanya luka ringan dan sudah mendapatkan penanganan dari pihak Puskesmas setempat,” keluhnya.

Sementara itu, Kasi Kurikulum dan Penilaian SMP Disdik Kabupaten Bogor, Rony Kusmaya menjelaskan, pihaknya meminta kepada sekolah untuk melaporkan kejadian secara tertulis mengenai plafon yang ambrol.

“Besok kabid Sarpras akan meninjau ke lokasi dan mengecek sejauh mana tingkat kerusakan atap yang ambrol, karena laporan secara tertulis juga belum ada ke kita,” jelasnya.(nal/c)