25 radar bogor

Puncak Diterjang Angin Gusty : Puluhan Rumah Rusak, 200 Warga Mengungsi

Angin Gusty
Anggota Koramil Cisarua saat mengecek rumah warga yang terkena dampak angin gusty, Senin (21/10/2019).
Angin Gusty
Anggota Koramil Cisarua saat mengecek rumah warga yang terkena dampak angin gusty, Senin (21/10/2019).

CISARUA-RADAR BOGOR, Kawasan Puncak dan sekitarnya diterjang bencana Angin Gusty, Senin (21/10/2019) dini hari. Puluhan rumah rusak dan ratusan warga mengungsi.

Angin Gusty adalah kenaikan kecepatan angin secara tiba – tiba atau mendadak lebih dari 15 knots yang berlangsung hanya dalam beberapa detik.

Seperi yang dialami Masikun (45), ia tak henti-henti memandangi atap rumahnya. Sesekali ia menunjuk-nunjuk kearah rumahnya yang habis diterjang angin kencang Senin (21/10/2019) dini hari. Ia dan keluarganya dibuat panik. Saat asbes rumahnya berterbangan. Tersapu angin.

“Semua sedang tidur. Tiba-tiba suara berisik terdengar di dapur. Tidak lama asbes runah saya semua terangkat. Langsung saya bawa keluar semua orang yang ada di rumah,” aku Masikun Korban Angin Gusty Asal Kampung Citeko Panjang, Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, kepada Radar Bogor.

Masikun tidaklah sendiri. Dini hari itu ada ratusan warga yang mengalami nasib serupa. Terbangunkan dengan suara berisik lantaran atap bangunan yang berterbangan.

“Ada 200 warga yang terdampak angin itu. Dengan jumlah rumah rusak sebanyak 26 unit. Semua atapnya rusak tersapu angin,” kata Sekcam Cisarua Dita Aprilia, kepada Radar Bogor, Senin (21/10/2019).

Wanita yang akrab disapa Dita itu menjelaskan, ada beberapa desa yang terdampak. Selain di Citeko, ada juga di Desa Cibereum. Tapi dampak yang paling parah berada di desa Citeko.

Saat ini, lanjut Dita, seluruh warga yang terdampak diungsikan sementara. Mengingat kondisi angin masih kencang. Juga seluruh rumah warga yang terdampak tidak ada atapnya.

“Mereka kita ungsikan. Tadi kita bersama dengan Muspika, mulai dari koramil Cisarua dan Polsek Cisarua ke lokasi memberikan bantuan sementara,” tuturnya.

Ditempat yang sama Danramil Cisarua Capten Inf Aris menjelaskan saat ini pihaknya bersama denga warga melakukan kerja bakti dan gotongroyong memperbaiki atap rumah. “Kita lakukan kerja bakti juga tadi bersama warga,” ujarnya.

Iapun meminta agar warga jangan dulu pulang ke rumah masing-masing sementara. Dikhawatirkan akan adanya angin susulan.

“Kita semua Muspika meminta untuk tetap di pengungsian. Sampai benar-benar aman dan seluruh rumah sudah bisa dihuni kembali,” pintanya.

Terpisah, Kepala Stasiun BMKG Citeko, Asep Firman Ilahi mengatakan bencana yang menimpa Desa Citeko dan Desa Cibereum adalah fenomena angin gusty atau angin kencang.

“Ini terjadi pada ketinggian 850 mb atau sekitar 1000 meter dpl,” katanya, kepada Radar Bogor, Senin (21/10/2019).

Ia menjelaskan angin gust ini memiliki kecepatan tinggi antara 25-40 km per jam yang disebabkan oleh low level intertropical jetstream (jetstream antar tropis lapisan rendah).

“Dampak angin kencang ini hanya dirasakan oleh warga yang berada di dataran tinggi antara 900 meter hingga 1.500 meter, yang terjadi semalam itu dimulai tengah malam tadi hingga sekarang. Kecepatan angin maksimum sampai saat ini tercatat 40 knot atau 48 km/jam pada pukul 04.00 WIB,” jelasnya.

Ia pun memperingatkan, agar warga tetap waspada dan siaga. Mengingat fenomena ini masih akan terjadi hingga beberapa hari kedepan. “Dua sampai tiga hari kedepan masih terjadi,” tukasnya. (all/c)