25 radar bogor

Murid Belajar di Rumah Warga, MI Ciangsana Ajukan Renovasi 4 Ruang Kelas

Murid MI Ciangsana
Sejumlah murid melakukan proses belajar-mengajar di teras kontrakan lantaran bangunan kelas MI Mathla’ul Anwar Ciangsana sudah tak layak.
Murid MI Ciangsana
Sejumlah murid melakukan proses belajar-mengajar di teras kontrakan lantaran bangunan kelas MI Mathla’ul Anwar Ciangsana sudah tak layak.

TENJOLAYA-RADAR BOGOR, Karena kondisi bangunan sekolah yang tidak layak, hingga kini ratusan murid Madrasah Ibtidaiyah (MI) Mathla’ul Anwar Ciangsana masih belajar menumpang di rumah warga.

Melihat kondisi tersebut, pihak sekolah pun mengajukan proposal untuk bantuan pembangunan empat ruang kelas yang di targetkan 2020 bisa terealisasi ke Kemenag.

Kepala sekolah MI Mathla’ul Anwar Nurlia Safitri membenarkan bahwa pihaknya kembali mengajukan proposal renovasi sekolahnya yang sudah rusak.

“Tadi (kemarin, red) mengajukan proposal untuk perbaikan sekolah sebesar Rp800 juta, untuk renovasi empat ruang kelas dan yang lainnya,” katanya kemarin.

Lebih lanjut ia menambahkan, bahwa sebelumnya sudah pernah mengirimkan proposal ke Kemenag tapi selama sepuluh tahun tetap tidak ada perubahan. Maka ia berharap untuk tahun depan sekolahnya bisa mendapatkan perhatian.

Sementara itu, Kepala Seksi Madrasah Kemenag Kabupaten Bogor Ujang Ruhiat membenarkan jika dirinya meminta perwakilan sekolah untuk datang ke Kemenag.

Tujuannya agar Kemenag bisa melampirkan surat rekomendasi ke Kemenag Pusat untuk melakukan renovasi MI Mathla’ul Anwar.

“Kalau di kita tidak ada anggaran untuk itu (renovasi,red). Jadi kita hanya rekomendasi saja,” ucapnya.

Terpisah, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat, Achmad Ru’yat menilai bahwa permasalahan sekolah tidak layak harus menjadi fokus utama bagi setiap daerah. Sebab menurutnya, masalah pendidikan adalah hal dasar bagi keberlangsungan hidup masyarakat.

“Kita akan dorong melalui bantuan keuangan (Bankeu) provinsi, karena ini sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jawa Barat,” pungkasnya. (nal/c)