25 radar bogor

Festival Pasar Rakyat Cileungsi, Ini Pesan Bupati Ade Yasin untuk PD Pasar Tohaga

Festival Rakyat Cileungsi
Bupati Bogor, Ade Yasin saat hadir dalam acara Festival Pasar Rakyat (FPR) Cileungsi, yang diadakan oleh PD Tohaga, Minggu (20/10/2019).
Festival Rakyat Cileungsi
Bupati Bogor, Ade Yasin saat hadir dalam acara Festival Pasar Rakyat (FPR) Cileungsi, yang diadakan oleh PD Tohaga, Minggu (20/10/2019).

CILEUNGSI-RADAR BOGOR, Perusahaan Daerah (PD) Pasar Tohaga menggandeng Yayasan Danamon Peduli dan Adira Finance dalam menggelar pekan Festival Pasar Rakyat (FPR) Cileungsi, Minggu (20/10).

Event tersebut juga sebagai simbolis, bahwa nantinya Pasar Cileungsi menjadi pilot project pasar maju bagi market tradisional lainnya yang ada di Kabupaten Bogor.

Bupati Bogor, Ade Yasin yang juga turut hadir dalam acara puncak Festival Pasar Rakyat 2019 berpesan agar Tohaga bisa menciptakan image baru bagi pasar rakyat, tidak lagi kumuh, becek dan berbau tidak sedap.

“Artinya Tohaga tertantang untuk menjadikan Pasar sebagai tempat nongkrong anak muda masa kini,” ungkap Ade. Bupati juga menghimbau kepada semua warga untuk turut mensuskseskan Bogor anti plastik.

Direktur Utama PD Pasar Tohaga, Haris Setiawan menjelaskan, di bawah jajaran direksi yang anyar, PD Pasar Tohaga membuka pintu selebar-lebarnya untuk bekerja sama dengan pihak ketiga sepanjang masih dalam koridor dan saling menguntungkan.

Ia mengaku visi dari bank Danamon yang ingin membuat pasar menjadi lokasi rekreasi dan edukatif bagi masyarakat Indonesia sejalan dengan keinginan PD Pasar Tohaga yang ingin tetap menjaga kebudayaan pasar tradisional di Bumi Tegar Beriman.

“Jadi spiritnya sama dengan kita, mereka ingin membuat mindset bahwa pasar itu bukan lagi tempat yang kotor, kumuh, becek, bising dan segalanya. Tapi pasar itu bisa menjadi sebuah tempat kumpul bagi keluarga,” katanya kepada Radar Bogor, kemarin.

Menjawab tantangan Bupati, Haris berharap dengan diselenggarakannya Festival Pasar Cileungsi, bahwa nantinya Pasar Cileungsi bisa menjadi pilot project pasar maju bagi pasar-pasar lainnya yang ada di Kabupaten Bogor.

Sebagai penikmat kopi, ia mengaku akan segera memerintahkan semua pasar untuk membangun sebuah kedai kopi kekinian agar bisa menjadi tempat nongkrong atau hangout yang asik bagi para kaum milenial.

“Anak muda zaman sekarang lebih suka nongkrong di mal. Kalau kita sediakan fasilitas seperti di mall dengan harga lebih murah dan tempat yang nyaman, bukan tidak mungkin pasar tradisional menjadi pilihan utama mereka,” jelasnya.

Terpisah, Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Bogor, Joko Pitoyo, mengaku siap mendukung segala bentuk inovasi yang akan dilakukan oleh BUMD di Kabupaten Bogor. Jika semua sudah berawal dari niat yang baik maka hasilnya juga akan baik.

“Setelah manajemennya sehat, maka nantinya pedagang juga harus sehat dan dibarengi dengan etos kerja yang lebih maju,” ungkapnya.

Ia juga menilai bahwa fasilitas yang ada di pasar bukan menjadi tolak ukur bagi sebuah pasar maju, yang ingin bersaing dengan mal ataupun bisnis retail.

Jika melihat kebersihan pasar, tidak ada hubungannya dengan prasarana yang ada, tetapi lebih kepada sistem yang ada di pasar tersebut.

“Semua memang harus berfikir maju, agar bisa menciptakan sesuatu yang baru. Tidak ada yang tidak mungkin jika kita meyakini hal itu,” pungkasnya.(ipe)