25 radar bogor

Petani Asal Sukamakmur Jadi Korban Penipuan dengan Modus Hibah Traktor

Korban Penipuan
TERKULAI: Jaelani (57) kakek korban penipuan bermodus hadiah hibah traktor hanya bisa terduduk lesu uangnya diraib penipu.
Korban Penipuan
TERKULAI: Jaelani (57) kakek korban penipuan bermodus hibah traktor.

SUKAMAKMUR-RADAR BOGOR, Banyak cara dilakukan para pelaku kejahatan untuk mengelabui para korbannya. Seperti dialami seorang kakek yang juga anggota Kelompok Tani (Poktan) Salayu, Desa Sukamakmur, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, bernama Jaelani (57).

Dia baru saja menjadi korban penipuan yang dilakukan orang tak dikenal dengan modus informasi pemberian hadiah traktor. Kepada Radar Bogor, Jaelani menceritakan awal mula menjadi korban penipuan tersebut.

Kala itu, Jaelani tengah berjalan menuju tempat pembelian benih padi dengan mengantongi uang sebesar Rp3,5 juta di Kampung Cikupa, Desa Sukamakur. Saat itu, pelaku datang menghampirinya dengan menggunakan sepeda motor jenis matik berwarna putih, sambil membawa sampel benih padi.

Menurutnya, pelaku menyebut bahwa Jaelani menjadi salah seorang penerima hadiah hibah berupa traktor. Hibahan ini, kata dia, bukan berasal dari kelompok tani, melainkan dari salah satu partai. “Yang membuat saya lebih yakin, dia tahu kalau saya anggota Poktan Salayu,” ujarnya kepada Radar Bogor saat ditemui di Kantor Kecamatan Sukamakmur.

Berdasarkan penuturan Jaelani, pelaku terus berupaya meyakinkan dirinya benar-benar mendapat hibah traktor. Pelaku menyebut, Jaelani hanya perlu membayar senilai jumlah uang yang dibawanya saat itu.

“Gambar traktornya diperlihatkan lewat handphone. Sampel benih yang dia bawa juga bikin saya yakin. Dia bawa sekitar tiga sampai lima kilo benih,” terangnya.

Setelah Jaelani memberikan uang, pelaku menyebut jika Jaelani harus mengambil hadiah tersebut di kantor kecamatan. Bahkan, yang lebih meyakinkan, pelaku sempat mengatakan di kantor kecamatan sedang berlangsung rapat yang dihadiri oleh Camat dan Petugas Penyuluhan Lapangan (PPL) Pertania.

“Iya katanya di sini (kantor kecamatan) ada rapat bersama camat, PPL dan segala macamnya ada. Ini saya sudah di sini malah tidak ada apa-apa,” lirih Jaelani.

Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pertanian Jonggol Akhmad saat dikonfirmasi juga sontak kaget mengetahui peristiwa yang menimpa kakek renta itu. Menurut Akhmad, peristiwa ini adalah modus penipuan beriming-iming traktor. “Ini harus ditindaklanjuti!” tegasnya.

Senada, Kepala UPT Pertanian Cariu Tatang mengaku modus yang sama juga sempat terjadi di wilayahnya, Tanjungsari. Beberapa waktu lalu modus yang sama juga sempat menimpa salah seorang anggota Poktan.

“Saya langsung share ke grup biar lekas ditindak. Karena memang modus seperti ini juga sempat terjadi di wilayah kami. Dan sudah ada korbannya,” tegas Tatang.

Sejak saat ini, kata Tatang, pihaknya selalu mengimbau kepada Poktan tingkat desa maupun kecamatan agar terus waspada dan mengantisipasi terjadinya penipuan. Ia menduga, sasaran pelaku adalah anggota Poktan yang kurang aktif. “Sasaran penipu itu kepada Poktan yang kurang aktif sehingga dimanfaatkan oleh mereka,” tandasnya.

Plt Kades Sukamakmur Endang Suryana pun langsung menyambangi rumah korban penipuan tersebut. Atas terjadinya peristiwa ini, ia merasa perihatin atas kejadian yang menimpa Jaelani warganya ini. “Sebagai bahan evaluasi dan akan diinformasikan lebih lanjut kepada Poktan lainnya. Ini harus tetap ditindak,” pungkasnya.

Dikonfirmasi terpisah, KapolseK Sukamakmur Hendra menyebut, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan peristiwa penipuan yang dialami Jaelani. “Kami akan tindak lanjut nanti. Sampai saat ini belum ada laporan,” singkat Hendra. (rp1/c)