25 radar bogor

Sistem One Way Jalur di Puncak Diganti dengan Kanalisasi 2-1, Begini Kata Pengendara

Kondisi lalu lintas menuju kawasan Puncak Bogor. Sofyansyah/Radar Bogor
Kondisi lalu lintas menuju kawasan Puncak Bogor. Sofyansyah/Radar Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Sistem 2-1 akan diuji coba di Jalan Raya Puncak, Kabupaten Bogor mulai 27 Oktober 2019 untuk menggantikan sistem buka tutup yang sudah puluhan tahun diterapkan. Apa pendapat pengendara?

Pengendara asal Muara Karang, Jakarta Utara, Popoh Marioso mengatakan, ia lebih memilih sistem buka tutup (one way) ketimbang kanalisasi 2-1. Hal ini dikarenakan sistem one way, tidak menyebabkan kemacetan.

“Sistem one way itu lebih enak asalkan tahu waktunya,” kata Popoh ketika ditemui di sekitaran Simpang TMC Gadog, Megamendung, Kabupaten Bogor, Minggu (13/10/2019).

Ia menjelaskan, ada waktu buka-tutup Jalan Raya Puncak. Bila mengetahui waktunya, lanjut Popoh, kendaraan akan mudah melintas di Jalan Raya Puncak. Menurutnya, pengendara tak tahu jadwal yang ujung-ujungnya harus menunggu lama.

“Mending one way, kita (pengendara) dapat giliran melaju dari jam berapa sampai jam berapa. Kalau sistem 2-1 saya enggak tau. Baru tau hari ini dari bos saya. Sistem 2-1 bagi saya malah membuat kemacetan,” tuturnya.

Hal yang sama diungkapkan Zakaria, pengendara asal Setu, Bekasi. Zakaria mengungkapkan, dirinya lebih memilih diterapkan sistem one way di Jalan Raya Puncak.

Kemacetan di Jalan Raya Puncak ketika diterapkan one way, menurutnya adalah hal yang wajar karena kawasan Puncak adalah lokasi wisata.

“Lebih enak one way asalkan tau waktunya. Kalau enggak tahu ya nunggu lama sampai dibuka. Macet di Jalan Puncak itu kan karena banyak kendaraan berhenti untuk masuk ke tempat wisata atau rest area,” beber Zakaria.

Zakaria mengaku, ia hanya mengetahui Jalan Raya Puncak akan diterapkan sistem 2-1. Namun, ia tidak mengetahui seperti apa tahapan sistem 2-1 dan waktu uji cobanya.

“Kalau saya lebih memilih yang ada saja, sistem one way. Kalau sistem 2-1 kan belum tau seperti apa, tapi lebih baik one way saja yang sudah jelas,” terangnya.

Pengendara lainnya asal Pulogebang, Jakarta Timur, Aswin Harahap, sudah mengetahui rencana uji coba sistem 2-1 di Puncak. Dia lebih memilih sistem itu ketimbang buka tutup karena kendaraan akan menunggu lama sampai jalan kembali dibuka bila diterapkan sistem buka tutup.

“Saya memang betul tau pasti seperti apa sistem 2-1. Tapi, saya lebih memilih sistem baru itu daripada one way karena semua kendaraan bisa melaju bersama-sama, baik yang naik atau turun. Kalau one way, kita bakal nunggu lama sampai dibuka lagi jalan. Mau putar balik, belok kiri atau kanan, enggak bisa,” jelas Aswin.

Berdasarkan pantauan di Simpang TMC Gadog sekitar pukul 09.01 WIB, kendaraan yang keluar dari Exit Tol Ciawi menuju Puncak, masih menunggu sampai jalur dibuka. Sementara kendaraan dari arah Ciawi, sudah tidak bisa melaju ke arah Puncak.

“Belum dilakukan one way, masih menghabiskan kendaraan dari atas dulu,” kata salah satu petugas kepolisian. (dtk/ysp)