BOGOR – RADAR BOGOR,Peserta Bogorku Bersih dari berbagai kategori memadati Gedung Graha Pena Radar Bogor. Mereka mendapatkan pengarahan sebelum dilakukan penilaian oleh juri yang terdiri dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) beserta para tokoh Kota Bogor.
Dewan Juri Pemukiman Teratur Prof Hadi Susilo Arifin mengatakan, untuk pemukiman teratur ada dua kategori yang dinilai. Yakni perumahan dan non perumahan. Penilaiannya terbagi menjadi enam antara lain biopori, 3R, sanitasi, keindahan dan keasrian lingkungan, inovasi dan kreativitas, partisipasi dan kreativitas. “Ada juga dua poin tambahan yaitu Kepeloporan/Championsip Pemuda Lingkungan dan Keberlanjutan/Sustainablility,” ujarnya saat memberikan pengarahan kepada peserta.
Terkait tanaman, Hadi menegaskan bahwa tanaman lokal akan memiliki nilai lebih besar daripada tanaman dari luar negeri. Sebab, meski tanaman luar negeri terlihat cantik tapi bisa mematikan tanaman lokal. “Tanaman asing itu bisa mematikan tanaman lokal ketika di satukan, ini yang kami tidak mau,” ungkapnya.
Dalam kegiatan tersebut, hadir pula Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto, bersama istri, Yanne Adrian Bima Arya. Kemudian CEO Radar Bogor, Hazairin Sitepu dan para dewan juri.
https://www.youtube.com/watch?v=WhwxJLpsD6A
https://www.youtube.com/watch?v=k57DEIbd2x4
(gal)
