25 radar bogor

Blanko KTP-el Kota Bogor Dibatasi Pemerintah, Dahulukan Warga yang Baru Bikin

Blanko e-KTP
Ilustrasi Blanko e-KTP
Ilustrasi Blanko e-KTP

BOGOR–RADAR BOGOR, Warga Kota Bogor harus lebih bersabar, jika ingin memiliki kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el). Hingga kini, pemerintah pusat masih membatasi distribusi blanko.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bogor, Sujatmiko Baliarto mengungkapkan, dalam satu bulan pihaknya hanya mendapat kuota pengiriman blanko sebanyak 500 lembar.

Padahal, kata dia, kebutuhan pencetakan KTP-el melebihi angka tersebut. “Dalam satu hari, kebutuhan produksi cetak rata-rata 100 lembar,” katanya.

Jika melihat data dari statistik jumlah pembuatan, sambung Sujatmiko, 500 blanko yang diberikan pemerintah pusat rata-rata habis dalam waktu dua hingga tiga hari.

Hal ini juga yang menjadi sebab lamanya proses pembuatan KTP-el. “Bagaimana mau lama, stoknya saja dua hingga tiga hari habis. Dikasih 500 keping tiga hari kemudian sudah pasti habis itu,” keluhnya.

Untuk menyiasati hal ini, pihaknya menerapkan skala prioritas pembuatan KTP bagi masyarakat. Pembuatan KTP baru, lebih diprioritaskan ketimbang pengajuan perubahan data maupun pembuatan ulang lantaran hilang dan alasan lainnya.

“Makanya, kami utamakan warga yang baru bikin KTP dulu. Kalau yang hilang, ubah data, rusak, bisa pakai suket dulu,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Seksi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan, pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bogor, Mugi Lastono menjelaskan, untuk menyiasati keterbatasan blanko KTP maka menambah sejumlah pelayanan sistem pelayanan online pada e-menanduk.kotabogor.go.id.

“E-menaduk yang semula hanya melayani pembuatan KTP dan Kartu Identitas Anak (KIA), kini dioperasikan juga untuk melayani pembuatan Kartu Keluarga (KK) dan Akta Kelahiran secara online,” papar Mugi.

Hal tersebut, sambung Mugi, dilakukan salah satunya untuk meningkatan pelayanan kepada masyarakat, sambil menunggu pengiriman blangko KTP dari pemerintah pusat.

“Sayang juga, kami punya sistem canggih untuk input data KTP, tapi blangkonya tidak ada, mau cetak pake apa kita. Jadi kita tambah pelayanan baru, agar masyarakat juga bisa terlayani dengan lebih optimal. Sambil menunggu blangko datang, kita berikan pelayanan masyarakat untuk membuat KK dan KIA secara online,” tandasnya. (wil/c)