25 radar bogor

Awas! Bencana Hidro-Meteorologis Mengintai, BMKG : Kurangi Beraktivitas di Luar Rumah

Ilustrasi Cuaca ekstrim
Ilustrasi Cuaca

BOGOR-RADAR BOGOR, Hujan mulai kembali mengguyur Kota Bogor. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyarankan semua pihak untuk bersiap mengantisipasi bencana hidro-meteorologis meskipun musim hujan belum terhitung memasuki wilayah Indonesia.

Sebelumnya, BMKG memperkirakan musim hujan pada tahun 2019 akan terlambat datang sampai awal November 2019. Namun, hujan deras yang terjadi di kawasan Jabodetabek sejak Selasa (8/10/2019) malam dan Rabu (9/10/2019) membuat kewaspadaan harus ditingkatkan.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono R. Prabowo mengungkapkan, meskipun ada hujan deras yang melanda beberapa wilayah, salah satunya Jabodetabek, bukan berarti sudah masuk musim hujan.

“Prediksi musim hujan untuk wilayah Jabodetabek masih sama, yakni sekitaran bulan November,” katanya, kemarin.

Meski demikian, hujan tersebut sudah bisa membuat muka air di bendung Katulampa naik hingga 150 sentimeter atau menyentuh kategori siaga tiga.

Hujan yang terjadi di Jabodetabek ini, kata Prabowo, terjadi karena proses aktivitas atmostif lokal. Prabowo menyebut ada pertemuan massa udara di sekitar Jawa bagian barat. Kemudian ada pertumbuhan awan hujan akibat kondisi geografis lokal.

“Ada pengangkatan angin ketika bertemu dengan beberapa landskap pegunungan di sekitar Jabodetabek. Ada Gunung Gede Pangrango dan Gunung Salak di sebelah selatan,” jelasnya.

Prabowo melanjutkan, dinamika atmosfir lokal masih bisa menyebabkan hujan dengan intensitas ringan hingga deras meskipun belum memasuki musim hujan. Hal ini juga bisa terjadi di wilayah lain selain Jabodetabek.

Untuk itulah, menurut Prabowo, semua pihak perlu mulai bersiap menyambut musim hujan dan mencegah bencana hidrometeorologis dengan cara menyiapkan saluran-saluran air. Daerah-daerah limpasan air juga harus sudah mulai dibersihkan dan dijaga kebersihannya.

“Utamanya kebiasaan membuang sampah pada daerah-daerah limpasan air harus dihentikan segera,” jelasnya.

Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Kelas I Bogor, Dani Saputra menambahkan, hujan lebat disertai petir diprediksi akan berlangsung hingga dua hari ke depan. Hadi mengimbau, agar masyarakat tetap berhati-hati.

“Jika sudah terdengar suara petir kurangi beraktivitas di luar rumah, jangan berteduh di bawah pohon, papan reklame,” tuturnya.

Sementara itu, hujan deras yang mengguyur Kota Bogor mengakibatkan ambruknya atap rumah milik Ismet warga RT 05/10 Kelurahan Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara. Peristiwa tersebut, sempat membuat panik masyarakat sekitar.

Tak hanya itu, pukul 17:30 dinding rumah milik Rowi (65) di RT 04/07, Kampung Pasir, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur juga mengalami kerusakan. Sedangkan, tanah longsor terjadi di RT 01/05, Kampung Legok Muncang, Kelurahan Rancamaya, Kecamatan Bogor Selatan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Rr Juniarti Estiningsih mengatakan, peristiwa yang terjadi disebabkan intensitas hujan deras sejak sore hingga menjelang malam hari.

“Tak ada korban jiwa maupun luka berat akibat peristiwa longsor tersebut. Kami langsung melakukan assessment TKP bersama dengan anggota TRC-PB,” ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemasangan terpal di tiga titik ambruk. (gal/rp1/c)