25 radar bogor

Pengamat: Otista Dulu Baru Surken

Pedestrian Jalan Suryakencana
Pedestrian Jalan Suryakencana

BOGOR–RADAR BOGOR,Polemik berkepanjangan antara Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dengan warga di Jalan Suryaken­cana (Surken) terkait konsep pedestrian men­dapat sorotan. Salah satunya dari Pe­nga­mat Konstruksi Fery Dermawan.

Fery menilai, ada koordinasi yang kurang terbangun atas pembangunan yang direncanakan Pemkot Bogor melalui dinas pekerjaan umum dan penataan ruang (DPUPR) kepada warga setempat. Apalagi, kerap kali Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, turun lang­sung untuk mengatasi per­soalan.

Salah satunya meng­ukur kembali lebar pedestrian.

“Di sini terlihat bahwa peren­ca­naan pedestrian Surken tidak bulat sebelum dilakukan pelela­ngan karena akan adanya perubahan-perubahan desain,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin.

Jika perubahan tersebut dilatarbelakangi oleh masya­rakat Surken yang tidak sepakat dengan pelebaran, lanjut dia, menjadi pertanyaan kenapa baru saat ini terungkap. Bukan selagi perencanaan sebelum lelang dilakukan warga Surken tidak diikutsertakan untuk pembahasan rancangan.

“Saran kami sebaiknya peme­rintah melakukan perencanaan yang matang sebelum menata sebuah kawasan, efek, dan dampak ke depannya akan seperti apa,” tutur dia.

Dengan mundurnya waktu pembangunan pedestrian, sambung dia, maka proyek menjadi terhambat. Diprediksi imbas dari hal itu tidak akan merampungkan pekerjaan.

“Sisa waktu hanya 3 bulan, sedangkan pekerjaan yang harus diselesaikan sangat banyak, pemasangan boks utilitas, box culvert untuk saluran, PJU, dan lainnya,” terang dia.

Di sisi lain, Fery juga meminta Pemkot Bogor untuk lebih selektif dalam memilih konsul­tan perencana. Sebab, ada anggaran untuk mengha­dirkan­nya dan anggaran itu dibayar oleh pemerintah. Selain untuk merencanakan dari segi kons­truksi, konsultan juga harus berpikir dampak dan efek ke depan bila perencanaan itu terlaksana.

Hal itu dia ungkapkan lantaran melihat kondisi lalu lintas saat ini, khususnya dari arah Tugu Kujang menuju Bogor Trade Mall (BTM), selalu macet.

“Harusnya ini dituntaskan dulu, karena ada kaitannya dengan Jalan Surken yang akan dipersempit lagi maka lalu lintas dari Tugu Kujang semakin macet,” pung­kasnya.(gal/c)