25 radar bogor

‘Salju’ di Kampus IPB Baranangsiang Kembali Turun, Warga: Instagrammable Banget!

Warga menikmati ‘salju’ di kampus IPB Baranangsiang. (Nelvi/Radar Bogor)

Pemandangan tak biasa kembali terlihat di halaman Kampus IPB, Baranangsiang, Jalan Pajajaran. Rerumputan berwarna hijau kini tertutupi dengan serat-serat kapas yang berguguran dari Pohon Kapuk Randu.

Melintasi Jalan Pajajaran, suasana berbeda pun akan Anda alami lantaran serat-serat kapas yang terbawa angin layaknya hujan salju, bahkan hingga ke Jalan Otista. Suasana ini pun tak pelak dimanfaatkan sebagian orang untuk sekadar berswafoto.

Menikmati Salju Tanpa Ke Eropa

Salah satunya Reni Mustikawati (21), yang begitu bahagia memainkan serat-serat kapas di halaman Kampus IPB. Bersama ketiga rekannya, dia begitu bersemangat berlarian mencari spot terbaik untuk berswafoto di tumpukan ‘salju’ dadakan tersebut.

“Pokoknya instagrammable banget, jarang-jarang banyak kapas di sini mirip salju. Infonya sih hanya ada di Oktober,” katanya.

Staf Biro Hukum, Promosi, dan Humas IPB University Siti Zulaedah menjelaskan, serat kapas yang berserakan di halaman depan kampus itu berasal dari pohon kapuk randu raksasa yang berada di Taman Koleksi IPB.

”Pohon kapuk randu itu sudah ada sejak lama, dan memang terlihat paling menjulang di antara pohon-pohon lainnya,” katanya.

SWAFOTO: Warga dan mahasiswa IPB memanfaatkan gugurnya kapas dari pohon kapuk randu di depan kampus IPB Baranangsiang untuk berswafoto.sofyansyah radar bogor

Bagi civitas akademika IPB atau bahkan mayarakat Bogor yang melintasi pada musim pecah kapuk randu di tengah kemarau, mungkin bukan lagi menjadi hal yang aneh. Namun, lain soal dengan yang belum pernah melihatnya. “Angin yang berembus, menerbangkan berkas kapuk yang berwarna putih ke udara, lalu hinggap di mana-mana, menjadi daya tarik sendiri,” paparnya.

Siti menambahkan, tak sedikit masyarakat Bogor yang datang berkunjung ke lokasi tempat kapas-kapas itu berguguran. “Setiap kali angin bertiup cukup kencang, lalu serpih-serpih itu melayang, menemukan gravitasinya, dan hinggap, sepintas mirip hujan salju baru turun di tempat ini. Banyak orang-orang yang berfoto,” tandasnya. (wil/c)