25 radar bogor

Keren! Para Pelajar dan Mahasiswa Ini Bersihkan Vandalisme Sisa Demo

Generasi milenial mengecat tembok bekas aksi vandalisme di sekitaran DPR RI (Yogi Wahyu/ Jawa Pos)
Generasi milenial mengecat tembok bekas aksi vandalisme di sekitaran DPR RI (Yogi Wahyu/ Jawa Pos)

JAKARTA-RADAR BOGOR,Aksi unjuk rasa atau demo penolakan RKUHP di sekitar Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu menyisakan pekerjaan rumah dimana beberapa fasilitas umum mengalami kerusakan akibat aksi unjuk rasa.

Selain kondisi aspal jalan raya yang berlubang, beberapa tembok di sekitaran Gedung DPR RI juga compang camping karena aksi vandalisme massa.

Tak mau lepas tangan, sejumlah mahasiswa dan pelajar yang tergabung dalam kelompok Aktivis Milenial (Z) melakukan aksi bersih-bersih dengan mengecat ulang tembok-tembok di kawasan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat yang menjadi sasaran aksi vandalisme oleh oknum pengunjuk rasa beberapa waktu lalu. Aksi ini diikuti oleh puluhan mahasiswa dan pelajar. Pintu utama Gelora Bung Karno menjadi titik kumpul mereka sebelum memulai pengecetan.

Arief Rosyid selaku inisiator kegiatan mengatakan aksi mereka berawal dari keresahan adanya coretan-coretan bekas kerusuhan di berbagai sudut jalanan kawasan Gedung DPR/MPR RI yang terkesan kumuh. Berbekal peralatan yang dibeli dari hasil iuran bersama, mahasiswa beserta pelajar berinisiatif mengecet tembok tersebut, sehingga menjadi lebih bagus.

“Kami dari aktivis milenial dan kawan-kawan pelajar dari SMA dan SMK se-derajat mengapresiasi bahwa budaya demokrasi anak-anak muda tetap subur dan berkembang, baik aktivis yang turun kejalan maupun yang meramaikan dunia maya,” kata Arief disela-sela pengecatan tembok, Jumat (4/10).

Arief mengapresiasi aksi unjuk rasa teman-teman mahasiswa dan pelajar beberapa waktu lalu. Namun, ia menyayangkan aksi demo sedikit tercoreng dengan adanya kerusuhan dan perusakan fasilitas umum. Untuk itu, aksi mengecat tembok ini sebagai salah satu bentuk tanggungjawab mahasiswa dan pelajar untuk mengembalikan wajah ibu kota kembali seperti semula.

“Setelah aksi demo kemarin kami melihat banyak coret-coretan dinding, maka dari itu kami dari aktivis milenial dan Aktivi(Z) bersama-sama membuat kegiatan ngecat bareng pasca demo, agar terlihat lebih rapih,” ucap Arief.

Sementara, Presiden Forum OSIS DKI Jakarta, Alvinaldy Fitrah, menegaskan bahwa pelajar tidak salah ketika ikut terlibat dalam aksi penyampaian pendapat. Dia menilai, gerakan pelajar itu sebuah kemajuan dan bentuk kepedulian akan demokrasi.

“Pelajar tidak dapat disalahkan, yang perlu dilakukan adalah bersama menyiapkan wadah untuk menyampaikan aspirasi-aspirasi dan keresahannya dalam melihat isu-isu politik di Indonesia sesuai dengan ranahnya sebagai pelajar,” kata Alvinaldy yang masih duduk di bangku kelas tiga SMA ini.

Diketahui, gelombang demonstrasi penolakan terhadap sejumlah RUU bermasalah seperti RUU KPK dan RKUHP terus bergulir mulai dari tanggal 23 dan 24 September 2019 oleh mahasiswa di depan gedung DPR RI. Puncaknya, mahasiswa harus berhadapan dengan aparat ketika terjadi kerusuhan. Aksi kemudian dilanjutkan oleh ribuan pelajar SMK, STM, dan SMA se-Jabodetabek. (JPG)