25 radar bogor

Tata Ulang Transportasi! Organda Bergegas, Pemkot Tunggu Kajian Soal Trem

Tarif angkot
Tarif angkot di Kota Bogor naik imbas dari kenaikan harga BBM.
Walikota Bima Arya naik angkot.

BOGOR-RADAR BOGOR, Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) menata ulang program transportasi disikapi langsung oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Bogor.

Organda akan membentuk tim evaluasi transportasi yang terdiri dari unsur Organda, Kelompok Kerja Unit (KKU), Kelompok Kerja Sub Unit (KKSU) dan Badan Hukum.

Ketua DPC Organda Kota Bogor M Ischack mengatakan, Organda akan memberikan masukan konstruktif dan evaluatif bagi Pemkot Bogor melalui tim yang terbentuk.

Selain itu juga, untuk menyamakan persepsi, tujuan dan program seluruh komponen. Baik dari Organda, Badan Hukum, KKU maupun KKSU.

Masukan-masukan yang diterima oleh tim yang sudah bekerja akan segera disampaikan kepada para pemangku kebijakan.

“Tim sudah bekerja, menerima masukan, baik aspirasi atau program, semua akan kita sampaikan langsung kepada Wali Kota atau Pemkot Bogor, termasuk DPRD Kota Bogor,” ujarnya kepada Radar Bogor.

Menurut Ischak, beragam program transportasi seperti konversi, rerouting hingga teranyar pembatasan usia operasional kendaraan harus dibahas secara substantif dan sesuai dengan kondisi yang ada saat ini. Karena program yang dicanangkan sejak lama itu sama sekali belum berjalan.

Jika Pemkot Bogor benar ingin mengembalikan program tersebut ke titik nol, kata dia, maka program baru harus dibahas bersama. Salah satunya dengan Organda melalui tim evaluasi

. “Kita tunggu, apa yang akan dilakukan Pemkot Bogor untuk menangani persoalan angkutan ini,” tuturnya.

Disisi lain, Ischak juga menyoroti rencana pengadaan Trem di Kota Bogor. Organda, kata dia, juga meminta masukan dari seluruh unsur terkait.

Sebab, bagaimanpun kehadirannya akan berimbas besar terhadap angkutan di Kota Bogor. Salah satu yang dikhawatirkan oleh para pemilik angkot adalah kebangkrutan. Karenanya, perlu sosialisasi yang intensif dilakukan Pemkot Bogor.

Pemkot Bogor harus segera mensosialisasikan rencana-rencana penataan transportasi dan angkutan di Kota Bogor, apalagi ada rencana Trem, semuanya menunggu informasi dari Pemkot,” tuturnya.

Rencananya, dalam waktu dekat, tim evaluasi yang telah terbentuk akan melakukan pertemuan dengan Wali Kota Bogor untuk membahas rencana, serta program tentang transportasi yang akan berjalan.

“Tim evaluasi transportasi Organda Kota Bogor dalam waktu dekat segera melakukan audiensi dengan Wali Kota dan DPRD Kota Bogor,” pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menuturkan, Pemkot Bogor sangat terbuka menerima masukan dari pemangku kepentingan. Karenanya, akan dilakukan diskusi. Namun, baru dimulai ketika kajian-kajian tuntas.

“Kita akan mulai diskusi pada saat kajian-kajian selesai tuntas, tujuannya agar langkah-langkahnya dijalankan secara sinkron dan sesuai proses waktu yang harus ditempuh,” terang Dedie.

Beberapa kajian yang saat ini tengah dilakukan, sambung Dedie, ada lima poin. Antara lain kajian teknis yang dilakukan Tim Atase Perhubungan RI di Belanda, kajian teknis komprehensif oleh Colas Francem, kajian teknis PT INKA, kajian teknis Pemkot Bogor untuk memadupadankan trase, trayek dan koridor antar moda. Kemudian kajian teknis BPTJ Kementerian Perhubungan.

“Pemkot saat ini masih menunggu hasil kajian untuk melakukan langkah penataan ulang sistem transportasi di Kota Bogor agar tuntas dalam menyelesaikan program yang tertunda atau belum bisa dieksekusi,” pungkasnya. (gal/pkl1/c)