BOGOR–RADAR BOGOR,Sejumlah masalah, seperti pembangunan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin dan pembangunan Masjid Imam Ahmad bin Hambal membuat Kota Bogor dicap sebagai kota intoleran.
Tak ayal, Kota Bogor terus berkomitmen untuk mengubah stigma tersebut dengan mewujudkan diri sebagai kota toleran.
Hal tersebut dikatakan Komisioner Komnas Hak Asasi Manusia (HAM), Mochammad Choirul Anam.
Ia mengatakan, ada dua komitmen yang berupaya dibangun Pemerintah Kota Bogor terkait persoalan HAM.
Di antaranya komitmen untuk membangun masyarakat bertoleransi, serta komitmen Pemerintah Kota Bogor dalam menyelesaikan berbagai kasus kaitan HAM yang ada di Kota Bogor.
“Itu niat positif lah. Karena Kota Bogor ini juga ada beberapa masalah kaitan HAM, yang isunya menjadi sorotan, bukan cuma konsumsi masyarakat lokal Indonesia, tapi juga sampai ke telinga mancanegara,” ujarnya.
Ia menuturkan, Komnas HAM mendorong komitmen dari Pemkot Bogor dalam menyelesaikan persoalan tersebut dengan baik. Pihaknya pun memberikan masukan-masukan dalam upaya menyelesaikan masalah itu, salah satunya terus intens berdialog membangun komunikasi.
“Bangun toleransi jadi tugas Pemkot Bogor. Karena ada kategori kalau mau jadi kota ramah HAM, nah penyelesaian dua masalah tadi bisa jadi indikator,” jelasnya.
Selain tentang dua kasus itu, Choirul melanjutkan, Pemerintah Kota Bogor juga akan mencoba membuat sistematis sikap toleran di Kota Bogor, termasuk pada PNS. Jika hal itu berhasil, bisa menjadi contoh bagi daerah lainnya dalam menciptakan iklim toleran. (wil/c)