25 radar bogor

Proyek Trem di Kota Bogor Tinggal Tunggu Restu Kemenhub

Ilustrasi-Trem
Iustrasi Trem, salah satu target penataan transportasi penunjang di Kota Bogor.

BOGOR-RADAR BOGOR, Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor merealisasikan moda transportasi trem mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Utrecht Belanda dan Colas Rail di Perancis.

Pemkot Bogor Matangkan Pengadaan Trem, Ini 4 Koridor yang Akan Dilewati

Namun, untuk merealisasikan proyek tersebut, Pemkot Bogor membutuhkan dukungan dari Pemerintah Pusat. Hal itu diungkapkan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim.

“Sangat tergantung dari dukungan Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kementerian Perhubungan sebagai executing agency atau pihak yang memiliki kewenangan untuk menerima bantuan teknis berupa Trem dari Utrecht itu,” ujarnya kepada Radar Bogor, Rabu (25/9/2019).

Dedie mengatakan, berdasarkan peninjauan langsung di Depo, ada 22 set trem yang siap dikerjasamakan teknis dengan Bogor. Kondisinya sangat baik dan masih operasional sampai hari ini. Apalagi usia operasionalnya masih cukup lama. “Masih 10 sampai 15 tahun masa operasionalnya,” kata dia.

Meski trem mendapatkan hibah, Dedie mengaku masih membahas terkait pengadaan rel. Skema bisnis akan dibahas setelah jelas rekomendasi dan selesai hasil studinya. Sebab ada dua kemungkinan yang bisa dilakukan.

Yakni Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) atau skema investasi pihak swasta atau BUMN. Setelah opsi itu terpilih maka dilanjutkan pada pembahasan pembagian tanggungjawab pembangunan sarana dan prasarana sesuai kemampuan teknisnya.

“Kajian teknis dari Colas Rail menyeluruh membutuhkan waktu 9 bulan, tapi 3 bulan kedepan akan ada hasil kajian pendahuluan,” terang dia.

Sambil menunggu kajian, Dedie mengaku secara simultan akan duduk dengan beberapa Kementerian teknis yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Seperti Kemendagri, Kemlu, Bappenas, Kemenkeu, Kemenhub serta Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

“Disisi lain, secara intensif kita lakukan pembicaraan dengan PT INKA untuk lebih menguatkan dari sisi dukungan teknis agar apabila program ini berjalan maka industri dalam negeri terlibat secara langsung,” pungkasnya. (gal/pkl1/c)