25 radar bogor

Pedagang Blok Pasar Kebon Kembang Tolak Relokasi PKL MA Salmun, Ini Alasannya

Kondisi pedagang kaki lima (PKL) yang berada di MA Salmun.
Kondisi pedagang kaki lima (PKL) yang berada di MA Salmun.

BOGOR-RADAR BOGOR, Rencana relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) dari Jalan MA Salmun ke depan Apollo, ditolak ratusan pedagang Blok C-D Pasar Kebon Kembang.

Mereka menilai, rencana itu justru bukan menyelesaikan masalah yang ada. Namun menambah masalah baru. Salah satunya mematikan usaha mereka.

“Kalau di relokasi ke depan Blok C-D akan mematikan usaha kami, para pedagang yang sudah jelas identitasnya sebagai pedagang di dalam,” ujar Ketua Himpunan Pedagang Blok C-D Zetrizal kepada awak media, Rabu (25/9/2019).

Mematikan usaha yang dimaksud, kata dia, lantaran akses konsumen yang akan masuk ke dalam pasar akan tertutup PKL yang ada di depan Apollo. Pun dengan kendaraan baik dari pelanggan maupun pedagang. “Lokasi disitu sempit,” katanya.

Menurutnya, pemerintah harus secara matang melalukan perencanaan relokasi. Sebab, bukan solusi yang dilahirkan melainkan masalah baru yang ditimbulkan.

Apalagi dikhawatirkan ketika PKL di relokasi ke Apollo sementara lokasi lamanya di Jalan MA Salmun justru ada lagi PKL baru. “Ya khawatir akan tumbuh PKL baru nanti disana,” tutur Zetrizal.

Penolakan tersebut juga telah dituangkan dalam petisi dan ditandatangani para pedagang. Petisi itu akan dikirimkan kepada Pemkot Bogor. Termasuk Dinas Koperasi dan UMKM, Pol PP, Dinas Perhubungan (Dishub), PD Pasar Pakuan Jaya (PDPPJ) serta PT Propindo Mulia Utama selaku pengelola Blok C-D.

Hal itu juga dibenarkan oleh Manajer Operasional PT Propindo Mulia Utama, Ryadi Slamet. Aspirasi tersebut akan diakomodir pihaknya untuk difasilitasi kepada Pemkot Bogor. “Ya, surat itu masuk ke kami, makanya akan difasilitasi ke pemkot,” imbuh dia.

Ryadi menuturkan, sebenarnya pada Selasa (24/9) Pemkot Bogor telah menertibkan PKL di depan Blok C-D. Kemudian melakukan simulasi agar angkot dapat melewati bagian depan bangunan tersebut. Hal itu mendapat respon positif dari pedagang. Namun, di hari kedua area itu kembali dipenuhi PKL.

“Para pedagang hanya minta, lokasi yang diisi PKL dikembalikan ke fungsinya untuk area parkir motor, dengan harapan banyak konsumen nyaman dan masuk ke dalam,” pungkasnya.

Menanggapi penolakan itu, Direktur Operasional (Dirops) PDPPJ Denny Ari Wibowo mengatakan, bahwa rencananya PKL yang direlokasi berasal dari pedestrian di depan Taman Topi. Dengan penolakan tersebut maka diperlukan sosialisasi kembali agar semua pihak ikut mendukungnya.

“Ini program penataan Kota Bogor, masyarakat, pedagang dan para PKL harus ikut membantu menyukseskan program Pemkot,” pungkasnya. (gal/c)