25 radar bogor

Jam Sibuk, Perlintasan Bondes Macet Parah. Warga Minta Solusi!

BOGOR–RADAR BOGOR, Hampir setiap hari, khususnya di jam-jam sibuk, lalu lintas di perlintasan Rel Commuter Line di Jalan Kebon Pedes (Bondes), Kecamatan Tanah Sareal selalu padat hingga membuat geram para pengguna jalan.

Kepadatan ini diduga imbas dari pembangunan fly over RE Martadinata. Kondisi ini makin parah saat akhir pekan tiba. Kemacetan mengular hingga beberapa kilometer.

Keluhan pun disampaikan oleh Yunus (74), yang setiap hari selalu melewati perlintasan Rel Commuter Line, Jalan Kebon Pedes.

“Saya tinggal di Kedung Badak, dekat gardu PLN. Sehari-hari terbiasa menggunakan angkot 07 jurusan Bojonggede – Pasar Anyar. Enggak selalu macet memang, tapi tiap Commuter Line, antrian (kendaraan;red) selalu panjang,” kata Yunus.

Yunus melanjutkan, sangking panjangnya antrian kendaraan, baik dari arah Jalan Pemuda maupun Kebon Pedes, angkot-angkot dari arah Jalan Pemuda pun memilih untuk tidak berbelok dan lurus melalui Jalan Dadali, menuju Warung Jambu, Jalan Sholeh Iskandar.

“Memutar lebih cepat. Itu pun kalau tidak ada penumpang yang turun di Kebon Pedes. Bisa dibayangkan ribetnya, cuma kadang memang enggak macet. Tapi Sabtu/Minggu atau libur, pasti macet,” tuturnya.

Sayangnya, masih keluh Yunus, seringkali tidak terlihat petugas yang membantu memperlancar antrian, baik itu dari Dishub maupun Satlantas Polresta Bogor.

“Enggak pernah lihat, paling yang ada hanya Pak Ogah. Hari Sabtu/Minggu itu macetnya bisa seharian, kereta masih jauh tapi palang pintu sudah ditutup, hasilnya kendaraan antri panjang. Jalanannya juga sempit banget, banyak motor,” paparnya.

Yunus menambahkan, dirinya berharap agar aspal di perlintasan Rel Commuter Line bisa diperlebar. Menurutnya, hal ini memungkinkan, lantaran masih banyak tanah kosong, cukup memindahkan tiang-tiang yang ada.

“Enggak sampai satu bulan juga pasti selesai. Jalan layang di RE Martadinata saja milyaran rupiah anggarannya dilakonin,” tegasnya.

Kondisi ini pun diamini oleh Camat Tanah Sareal, Asep Kartiwa, yang mengaku kerap mendapatkan keluhan soal kemacetan di perlintasan Rel Commuter Line Kebon Pedes.

Namun, Asep mengatakan, telah berkoordinasi meminta petugas terutama di jam-jam sibuk, baik pagi maupun sore hari.

“Iya ada, dan untuk pengaturan serta rekayasa lalin Dishub dan jajaran kepolisian yang berwenang untuk mengatur demi meminimalisir masalah kemacetan,” paparnya.

Asep menambahkan, petugas memang jarang terlihat di lokasi. Namun menurutnya petugas tidak setiap saat datang. “Mungkin karena pada jam-jam tersebut personilnya tugas di tempat lain yang lebih membutuhkan,” terangnya.

Terpisah, Kepala Bidang Lalu Lintas pada Dishub Kota Bogor, Theofilloi Francinio mengaku telah beberapa kali menurunkan personilnya di lokasi tersebut. Hanya saja, keberadaan personil Dishub kerap tidak dianggap oleh pengguna jalan. “Intinya kesadaran pengguna jalan sangat tidak kooperatif,” tukasnya.

Theo menambahkan, panjangnya antrian di perlintasan Rel Commuter Line disebabkan tingginya frekuensi perjalanan Commuter Line. Selain itu, ruas jalan dan geometri simpang yang tidak memadai, pun menjadi penyebabnya.

“Jadi untuk saat ini masyarakat dihimbau untuk lebih tertib dalam antrian jika mau lancar. Lalu karena ini merupakan imbas dari Re Martadinata maka masyarakat harap bersabar hingga selesainya pembangunan Re Martadinata, pasti arus lalu lintas akan lebih baik dari saat ini,” tandasnya. (wil/c)