25 radar bogor

Viral! Video Penganiayaan Diduga Dilakukan Santri di Ponpes Bikin Geram

Video kekerasan yang diduga dilakukan santri di ponpes beredar luas melalui media sosial.

JAKARTA-RADAR BOGOR, Warganet kembali dihebohkan dengan beredarnya video penganiayaan yang dilakukan salah seorang santri terhadap rekan-rekannya.

Dalam video yang diduga terjadi di pondok pesantren (ponpes) tersebut memeperlihatkan seorang anak laki-laki yang melakukan kekerasan terhadap sejumlah bocah laki-laki lainnya.

Video yang sudah dilihat ratusan ribus kali ini terlihat direkam dalam sebuah kamar asrama. Sejumlah bocah laki-laki terlihat berbaris memutari ruangan.

Sedangkan seorang lainnya memukul setiap anak yang ada di ruangan tersebut satu persatu. Tak hanya pukulan, beberapa anak juga mengalami tendangan, jambakan hingga jatuh tersungkur.

Beredarnya video kekerasan ini pun membuat warganet gram. Bahkan, artis Nikita Mirzani ikut meradang melihat video kekerasan anak yang diduga terjadi di sebuah pesantren.

Melihat kejadian itu Nikita ingin informasi lebih lanjut soal lokasi pasti video diambil. “Siapapun yang tau dimana ini kejadian nya. Tolong kasih tau saya,” kata Nikita Senin, (23/9/2019).

Ia hanya mendapatkan informasi kejadian itu terjadi di sebuah pondok pesantren. Artis yang mengirimkan anaknya bersekolah di sebuah pesantren itu mengaku resah dengan kejadian itu. “Saya paling gak suka yang begini-beginian,” kata Nikita seperti dikutif dari wartakota.

Niki mengaku ingin bertemu dengan oknum anak kecil yang melakukan tindak kekerasan kepada belasan anak-anak. “Pengen ketemu sama anak yang nonjok, nendang sama gamparin murid-murid yang cuma hanya bisa diam dan pasrah di pukulin seperti itu.. please info yah. Makasih,” jelas Niki.

Hingga berita ini diturukan belum diketahui dimana aksi kekerasan itu terjadi. Namun, masyarakat berharap pihak berwajib dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) segera bergerak.

Sebab, aksi ini jelas merusak citra pendidikan. Apalagi kalau dilakukan di lingkungan santri. “Ya, pihak berwajib dan KPAI harus bergerak menelusuri kasus kekerasan ini,” ujar salah seorang warga, Ahmad.(pin/wrt)