25 radar bogor

ULPBJ Dituding Main Mata Soal Proses Lelang SMPN 2 Cisarua

Suasana aktivitas di SMPN 2 Cisarua.

CISARUA-RADAR BOGOR, CV Raihan Putra menuding Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa (ULPBJ) Kabupaten Bogor main mata dengan peserta tender lain dalam proses lelang SMPN 2 Cisarua.

Berdasarkan surat sanggahan CV Raihan kepada ULP, ia menduga ULPBJ mengistimewakan salah satu peserta tender dengan tidak mengikuti agenda pembuktian kualifikasi.

Dalam berita acara hasil pemilihan nomor : 027/7108/BAHP/Pokja 5/VIII/2019 dalam proses lelang pekerjaan Pembangunan RKB SMPN 2 Cisarua hanya ada tiga peserta lelang yang lulus tahap evaluasi administrasi, evaluasi teknis, evaluasi harga dan evaluasi kualifikasi.

Tiga peserta lelang yang lolos tersebut adalah PT Somba Hassida, CV Raihan Putra dan CV Arion Ekklesia Sejahtera. Kemudian dalam proses lelang berlanjut pada tahap pembuktian kualifikasi yang dilaksanakan pada, Jumat (16/8) pukul 09.00-14.00 WIB di Kantor ULPBJ.

Namun yang hadir dalam pembuktian kualifikasi hanya CV Raihan Putra. Sednagkan dua perusahaan tender lainnya tidak hadir. Namun PT Somba Hasida dinyatakan lulus dalam tahap pembuktian kualifikasi tersebut.

Selain itu, CV Raihan Putra memastikan bahwa kantor PT Somba Hassida adalah fiktif. Hal itu tertuang dalam surat sanggah poin 10 yang menyatakan PT Siomba Hassida yang mencantumkan alamat kantor di Jalan I Gusti Ngurahrai Mall Klender Blok B II Lantai 2 Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur tidak ditemukan keberadaan persereoan tersebut.

Direktur CV Raihan putra, Jonarudinsyah menjelaskan, ada tahapan yang dilewati oleh PT Somba Hassida, yaitu tahapan pembuktian kualifikasi yang tidak dihadiri oleh satu orangpun dari perusaahaan tersebut.

“Tahapan itu sangat penting, meskipun pimpinannya tidak bisa hadir, namun setidaknya ada perwakilan yang memang dikuasakan oleh perusahaan,” Tegas Jonarudin.

Dia juga menjabarkan, banyak kejanggalan yang terdapat dalam proses lelang itu, seolah pemenangnya memang sudah ditentukan.

Selain itu, iapun mengaku janggal, meskipun ada pihak di Dinas pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor yang menolak, namun tetap saja pemenang dari tender tersebut adalah PT Somba Hassida.

“Untuk dukungan beton dan plafon yang menjadi persyaratan juga sangat diragukan keasliannya, sementara ada kesan saling lempar antara Disdik dan ULPBJ terkait kebijakan pemenang tender,” jelasnya.

Menanggapi hal tersebut, ULPBJ Kabupaten Bogor melalui Ketua Pokja 5 ULP kabupaten Bogor, Warman mengaku semuanya sudah sesuai prosedur. Tidak ada kongkalikong ataupun main mata dengan peserta lelang tersebut. Menurutnya untuk proses lelang SMPN 2 Cisarua tidak ada masalah.

“Kalau dari segi proses tidak ada masalah. Sudah kita serahkan ke PPK. Dari proses lelang ada yang tidak sependapat dengan PPK itu bisa dikembalikan. Itu kan baru proses. Belum pelaksanaan,” katanya kepada Radar Bogor, kemarin (20/9).

Iapun memaparkan saat ini proses lelang tersebut tinggal menunggu hasil dari PPK. “Kalau sudah di PPK lalu ada ketidaksepakatan ya silahkan kembalikan kepada panitia lelang.

Nanti kita kaji kembali. Kalau dasarnya kuat, kita bisa lakukan evaluasi ulang. Agar nanti tidak ada yang dirugikan,” tuturnya.

Sedangkan soal agenda pembuktian kualifikasi, ia menjelaskan semua peserta melalui tahap pembuktian kualifikasi, hanya saja harinya berbeda.

“Setiap peserta tender yang belum pernah menang itu pasti kita lakukan pembuktian kualifikasi. Karena untuk mengetahui domisili kantornya. Kita pun lakukan pada semua peserta tender. Namun tidak bersamaan,” tukasnya. (all/c).