25 radar bogor

Makan Roti Isi Sabun, Pelajar SD di Kota Bogor Dilarikan ke Rumah Sakit

Ilustrasi sekolah di Kota Bogor dipakai jadi TPS libur sampai Kamis
Ilustrasi sekolah di Kota Bogor dipakai jadi TPS libur sampai Kamis
Ilustrasi Siswa SD

BOGOR-RADAR BOGOR, Beredar informasi siswa Sekolah Dasar (SD) di Kota Bogor mengalami keracunan usai menyantap roti. Pasalnya, siswa berinisial SA menyantap roti yang telah diolesi sabun oleh kerabatnya.

Namun, akibat keisengan itu, orang tua siswa tersebut melarikannya ke rumah sakit lantaran khawatir terjadi sesuatu pada anaknya.

Hal itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Bogor Fakhrudin.

Dia menuturkan, keisengan itu berawal dari salah seorang teman SA yang membawa roti. Lalu oleh temannya yang lain diberi sabun untuk mencuci tangan yang ada di sekolah. Lantaran tidak tahu hal itu, SA memakannya. Namun hanya sedikit karena langsung di hadang oleh temannya.

“Jadi anak itu main-main, nggak tahunya SA nyobain roti itu, makan tapi tidak banyak, keburu dikasih tahu bahwa itu ada sabunnya,” ujar dia saat dikonfirmasi Radar Bogor, Selasa (17/9/2019).

Kejadian itu menurut Fakhmi, sapaan akrabnya terjadi saat waktu istirahat sekolah. Fakhmi memastikan kondisi anak tersebut telah membaik. Karena orang tuanya langsung membawanya ke rumah sakit.

“Tidak masalah. Sudah pulang. Itu kekhawatiran orang tua takut anaknya ada masalah. Tapi sudah tidak apa-apa,” kata dia.

Keisengan itu juga menurut Fakhmi bukan karena kelalaian pihak ke sekolah. Namun murni main-main dari siswa. Kendati demikian Fakhmi meminta pihak sekolah tetap memberikan edukasi yang baik terhadap anak agar tidak menyalahgunakan sesuatu untuk hal yang tidak baik.

“Itu diluar dugaan kita anak-anak main sabun dengan diolesi ke roti tapi tetap saja harus mengingatkan anak-anak. Itu pelajaran juga untuk pihak sekolah,” ungkapnya.

Terpisah, salah seorang perawat di RS Ummi Kota Bogor, Nurmawati membenarkan SA dirawat. Namun, hanya satu hari menjalani perawatan, yakni sejak Jumat (14/9/2019) hingga Sabtu (15/9/2019) malam.

Perawatan itu dilakukan atas permintaan orang tuanya karena khawatir sang anak mengeluhkan sakit perut disertai Buang Air Besar (BAB).

“Jadi awal mula datang ke poli, kata dokter tidak perlu dirawat, karena orang tua khawatir terjadi sesuatu akhirnya dirawat,” jelasnya.

Berdasarkan keterangan saksi, kata dia, pasien hanya memakan sedikit dari pinggiran roti. Hasil diagnosa juga menyatakan bahwa pasien hanya nyeri perut.

“Hasil diagnosa nyeri perut saja. Tapi setelah pulang sudah membaik. Sabtu (21/9) akan kontrol lagi, kita tunggu,” pungkasnya. (gal/c)