25 radar bogor

Demi Wujudkan Transportasi Trem di Kota Bogor, Dedie Berangkat ke Belanda

Ilustrasi Trem
Ilustrasi Trem
Ilustrasi Trem

BOGOR-RADAR BOGOR, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus mematangkan rencana pengadaan trem.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim bahkan tengah berkunjung ke Pemerintah Provinsi Utrecht Belanda untuk mewujudkan moda transportasi massal itu mengaspal di kota hujan.

Ia mengatakan, penawaran Pemerintah Provinsi Utrecht kepada Pemkot Bogor melalui Pemerintah Pusat berupa teknologi dan unit trem masih sangat layak digunakan. Sebab, memiliki 15 tahun masa operasi.

Kehadirannya diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan transportasi dan tingginya tingkat polusi di kota-kota di Indonesia. Khususnya di Kota Bogor untuk mengantisipasi perkembangan lima hingga 10 tahun ke depan.

“Kedepan dengan kondisi pergerakan penumpang yang besar, seperti di Kota Bogor, moda transportasi massal berbasis rel dan bertenaga listrik menjadi alternatif Kota Bogor mengantisipasi perkembangan Kota 5 hingga 10 tahun ke depan,” ujarnya kepada Radar Bogor, Selasa (17/9/2019).

Selain itu, sambung dia, hadirnya trem juga untuk menghadapi terkoneksinya Lintas Rel Terpadu (LRT) dari Jakarta ke Bogor. Karena diprediksi pergerakan penumpang yang akan menggunakan LRT mencapai 80 ribu perharinya.

“Pergerakan penumpang di Kota Bogor saat ini 280 ribu orang perhari dengan Commuter Line, lalu 100 ribu kendaraan perhari di tol Jagorawi dan prediksi 80 ribu orang perhari dengan LRT,” terangnya.

Dedi menegaskan, kehadiran trem bukan untuk mengurangi pergerakan penumpang di Kota Bogor. Melainkan mengakomodir dua titik krusial pergerakan manusia. Yakni Commuter Line dengan LRT. Baik yang akan keluar maupun masuk ke Kota Bogor.

“LRT yang diharapkan mengurangi pemakaian kendaraan roda empat ke dan dari Jakarta atau Bogor. Itu nanti jadi bagian study atau kajian. Yang dibahas sekarang adalah tataran kemanfaatannya,” ungkap dia.

Melalui kunjungan ke Pemerintah Utrecht dan Depo Trem yang dipimpin oleh Duta Besar RI untuk Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja, Dedie berharap dapat menjaga hubungan bilateral yang harmonis dan dapat mempertimbangkan tawaran yang baik itu.

Terlebih sebagai upaya peningkatan kerjasama teknis dan membantu Indonesia membangun kompetensi bagi SDM pihak yang langsung maupun tidak langsung terkait dengan program ini.

“Langkah selanjutnya adalah melakukan koordinasi teknis interdep yang akan dipimpin oleh Direktur Prasarana BPTJ dan memfinalisasikan kajian-kajian yang tengah dibuat oleh beberapa pihak,” pungkasnya. (gal/c)