25 radar bogor

Awas! Tujuh Ton Mi Formalin Beredar di Bogor

Ilustrasi Mi
Ilustrasi Mi Formalin

BOGOR-RADAR BOGOR, Masyarakat khusus di daerah Bogor dan sekitarnya diminta waspada akan beredarnya mi berformalin dan borak.

Senin (16/9/2019), pabrik mi tersebut digerebek Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Bareskrim. Pabrik dengan kapasitas produksi 7 ton tersebut mendistribusian produknya ke Jakarta hingga Bogor.

Wadir Dittipidter Kombespol Agung Budijono menjelaskan, tiga tersangka ditangkap di tiga tempat berbeda. Yakni M, 57; AS, 53; dan RH, 39.

Ketiganya merupakan pemilik pabrik mi yang menggunakan formalin dan boraks. ”Pabriknya di tiga lokasi di Cianjur,” paparnya.

Wilayah edar jaringan tersebut meliputi Bogor, Bekasi, Cianjur, Sukabumi, Jakarta Selatan, dan lainnya. Pemasaran dilakukan secara langsung dari pabrik menuju ke setiap pasar tradisional.

Biasanya mi yang mereka produksi dipakai untuk mi Bogor yang biasa dijual di pinggir jalan. ”Saat ini masih didata berapa pedagang yang langganan ke pabrik ini,” terangnya.

Omzet mi berformalin ini relatif besar. Tiap bulan, tiga pelaku bisa mendapatkan Rp 50 juta hingga Rp 100 juta. Harga mi sengaja dibuat lebih murah. satu kilogram dijual dengan harga Rp 4.500. ”Padahal mi biasanya harga Rp 5 ribu,” terangnya.

Harga murah inilah yang membuat mi berformalin ini bisa menyasar hingga dua provinsi. Saat ini sedang dilakukan pendataan siapa saja pedagang langganan ketiganya. ”Pabrik mi ini sudah dua tahun beroperasi,” jelasnya.

Penggunaan formalin dan boraks itu bertujuan membuat mi lebih kenyal dan empuk. Dengan begitu, kualitasnya dianggap baik. ”Padahal berbahaya kalau dikonsumsi,” terangnya di kantor Bareskrim kemarin.

Formalin dikenal dengan nama lain air super yang merupakan zat yang biasa digunakan untuk mengawetkan mayat, pembunuh kuman, perekat kayu lapis, serta disinfektan kandang hewan.

Bentuknya adalah larutan jernih berbau menyengat. Jika mengonsumsinya dalam jangka panjang maka ancaman kesehatan seperti kanker, kerusakan otak, hati, dan paru-paru.

Boraks pun tak jauh demikian. Serbuk kristal berwarna putih atau padatan berwarna kuning ini biasa digunakan untuk mengawetkan kayu.

Selain itu, boraks biasa dicampurkan dalam pembuatan kaca/gelas serta produksi pupuk. Jika dikonsumsi dalam jangka panjang dapa meracuni sel-sel tubuh dan dapat menyebabkan kerusakan pada fungsi saraf, ginjal, dan juga hati.

Polisi kata Agung sudah menyita empat mesin cetak mi, empat mesin pengaduk adonan, empat timbangan, satu mesin kompresor, dan dua tabung pompa solar. ”Kami juga temukan dua jeriken formalin dan setengah sak boraks,” paparnya. (idr/oni)