25 radar bogor

Pengendara Diimbau Tak Melintasi Proyek Tol BORR, Ini Jalur Alternatifnya

Jalur-Proyek-Tol-BORR
Suasana lalu lintas di jalur proyek Tol BORR seksi IIIA Jalan Soleh Iskandar. Nelvi/Radar Bogor
Suasana lalu lintas di jalur proyek Tol BORR seksi IIIA Jalan Soleh Iskandar. Nelvi/Radar Bogor

BOGOR – RADAR BOGOR, Masyarakat yang biasa melewati Jalan Sholeh Iskandar, harus mencari akses alternatif lain agar tak terjebak kemacetan.

Hal itu, terjadi karena mulai hari ini akan diberlakukan rekayasa lalu lintas (Lalin) di sepanjang proyek pembangunan jalan tol Bogor Outer Ring Road (BORR).

Rencananya, PT Marga Sarana Jabar (MSJ) melalui PT Pembangunan Perumahan (PP) Persero Tbk akan melakukan pemasangan erection box girder pada proyek BORR Seksi IIIA tersebut.

Rekayasa Lalin berupa contra flow. Untuk meminimalisasi kemacetan, diturunkan banyak petugas gabungan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor dan Satlantas Polresta Bogor Kota.

Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas pada Dishub Kota Bogor, Teofilio Patrocinio Freitas mengatakan, personil yang akan diturunkan sebanyak 23 orang, diantaranya 13 petugas mengatur saat pagi dan 10 orang siang hari.

“Jam pagi kami mulai dari pukul 06.00 hingga 14.00 WIB, lalu siang mulai pukul 14.00 hingga 20.00 WIB,” ujarnya kepada Radar Bogor.

Petugas yang berjaga, kata Teo, difokuskan pada tiga titik sentral antara lain simpang Yasmin tepatnya di Traffic Light (TL) Lottemart, simpang Semplak dan simpang Salabenda.

Titik tersebut, sambung dia, sesuai dengan rute jalur alternatif bagi pengendara yang ingin melintas ke arah Parung dari Kota Bogor atau sebaliknya tanpa harus melewati lokasi proyek.

“Jalan alternatif dari arah Parung ke Bogor ambil ke arah Lanus Atang Sendjaja, begitu juga arah selanjutnya,” ungkapnya.

Ia mengimbau, masyarakat yang tidak memiliki kepentingan mendesak sebaiknya hindari lewat jalan sekitar proyek, karena pasti akan terjebak macet yang sangat panjang sebab ada pengurangan lajur.

Meski pola rekayasa lalin telah diatur, Teo mengungkapkan, kemungkinan ada perubahan karena melihat situasi dan kondisi di lapangan.

Salah satunya, arus yang semula contra flow menjadi pemendingan yaitu pembersihan arus. Jika hal itu terjadi, Teo berharap pihak pelaksana tidak melakukan pemendingan arus di saat-saat jam sibuk orang beraktivitas. Yakni pada pagi dan sore.

“Kalau arus contra flow, pekerjaan boleh 24 jam. Tapi kalau terpaksa ada arus yang dipending kita harap di luar jam sibuk yakni pagi dan sore. Karena kalau ada pemendingan kan bisa sampai tiga menitan dan itu sangat berharga ketika di jam sibuk lantaran antrian yang bisa sangat panjang,” ungkap dia.

Teo mengimbau, kepada masyarakat Kota Bogor maupun yang sering melintasi lokasi proyek untuk lebih bersabar. Menurut dia, kerjasama dari taatnya pengendara pada aturan dan imbauan petugas lapangan bisa berpengaruh pada kelancaran arus lalin di lokasi.

Pengumuman berupa spanduk di sekitar area jalan alternatif maupun area proyek, tegas dia, harus diperhatikan agar pengendara tidak kebingungan dan meminimalisir kecelakaan akibat berbelok secara mendadak atau salah masuk jalur.

“Kalau bisa juga alih moda kendaraan dari roda empat ke roda dua saat jam sibuk sehingga tidak terjebak situasi lalin yang memang saat ini pasti agak panjang antriannya ketika ada contra flow,” bebernya. (gal/c)