25 radar bogor

Pemkot Bogor Matangkan Pengadaan Trem, Ini 4 Koridor yang Akan Dilewati

Ilustrasi-Trem
Iustrasi Trem, salah satu target penataan transportasi penunjang di Kota Bogor.
Ilustrasi trem

BOGOR – RADAR BOGOR, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus mematangkan berbagai persiapan, agar trem segera beroperasi.

Wakil Wali Kota, Dedie A Rachim bahkan akan mengunjungi Utrecht, Belanda untuk meninjau trem yang akan dihibahkan ke kota hujan.

“Saya dan tim dari Bappeda (Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah) dan BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah) diundang oleh Provinsi Utrecht, Belanda untuk meninjau fasilitas trem yang mereka miliki,” ujar Dedie.

Dalam proses tersebut, Dedie menuturkan, pemkot akan mempelajari cara mengoperasikan trem. Dia mengatakan, sebanyak 24 set rolling stock atau rangkaian akan ditinjau

. “Jadi ini adalah respon atas undangan yang dikeluarkan mereka. Ini juga atas undangan termasuk dari Atase Perhubunganse RI (Republik Indonesia) di Den Haag,” tuturnya.

Dedie menerangkan, pihaknya telah mengusulkan empat koridor yang akan dilewati trem. Pertama, yang menghubungkan antara Terminal Barangsiang dengan Stasiun Kereta Api Bogor.

Koridor kedua, kata Dedie, Jalan Pengadilan menuju Plaza Jambu Dua. Koridor ketiga, Plaza Jambu Dua menuju Lippo Kebun Raya Bogor. Kemudian, koridor keempat Lippo Plaza Ekalokasari ke Terminal Baranangsiang. “Tapi masih usulan,” ucapnya.

Dari keempat koridor, Dedie mengatakan, pemkot akan mengusulkan koridor pertama sebagai transit oriented development (TOD). Dengan demikian, trem dapat terintegrasi dengan transportasi massal di Kota Bogor.

Dedie menyebut, Pemkot masih akan melakukan kajian secara bertahap. Pihaknya, telah melibatkan PT Widya Sapta Colas, PT Kereta Api Indonesia (Persero) hingga PT INKA untuk penerapan trem.

Mantan Direktur di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan, kajian yang dilakukan sejumlahlah partner tidak menyerap anggaran dari APBD Kota Bogor. Sebab, Dedie menyebut, partner memiliki kepentingan untuk menjelaskan proses bisnis.

“Dari hasil kajian itu, ada proses bisnis. Nah, ini nanti mau dilelang, atau KPBU (Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha) atau skema investasi, itu nanti,” ucapnya.

Selain itu, Dedie menyebut, pihaknya juga akan melakukan kajian secara internal. Dedie menjelaskan, pihaknya telah melakukan tahapan pembicaraan untuk menganggarkan kajian tersebut.

“Dari Bappeda mengkaji soal swakelola yang dilakukan tahun ini. Kita juga sedang memikirkan kajian akademisnya. Tapi ini belum tahu anggarannya, masih kita bicarakan,” ujarnya.

Ia menegaskan, pengembangan tranportasi di Kota Bogor akan dilakukan secara berkala. Dia menyatakan, akan melakukan kajian secara menyeluruh termasuk pembatasan angkot yang beredar di Kota Bogor.

“Nanti setelah itu, kita pikirin koridor Transpakuan. Trem dulu, kemudian Transpakuan. Setelah itu, kita kaji masalah angkot masalah rerouting dan konversi ini satu paket,” tandasnya. (wil/c)