25 radar bogor

Meski Hujan, Warga di Timur Kabupaten Bogor Masih Kesulitan Air Bersih

Warga tengah mencuci menggunakan air sungai seadanya, akibat kekeringan di sumur rumah warga masing-masing.
Warga tengah mencuci menggunakan air sungai seadanya, akibat kekeringan di sumur rumah warga masing-masing.

CITEUREUP – RADAR BOGOR, Meski sempat diguyur hujan, tak semua wilayah di timur Kabupaten Bogor merasakan manfaatnya.

Bagaimana tidak, sumur-sumur di rumah warga Desa Hambalang, Kecamatan Citeureup telah surut. Tidak ada sedikitpun air bersih untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Ada delapan RW dengan jumlah penduduk 12 ribu yang kesulitan air bersih.

Kesulitan semakin terlihat saat mereka memburu air bersih dari dua unit tangki yang diberikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor pada akhir pekan lalu.

“Iya syukur ada bantuan dari pemerintah. Ini juga harus mengantre,” tutur warga RT05/02, Ucep Suherman kepada Radar Bogor, saat mengantre di lokasi pendistribusian bantuan air.

Dua unit bermuatan lima ribu liter ini, langsung dikelilingi warga yang berdatangan tanpa tangan kosong ini. Dengan berbekal berbagai peralatan dapur juga derijen, warga merapatkan barisan antrean.

Sebelum datangnya bantuan, saban hari warga hanya mengandalkan air dari sumur untuk melengkapi kebutuhannya. Itu pun warga mempergunakannya hanya untuk memasak dan mandi.

Mirisnya, semakin hari air di sumur tersebut turut larut hilang tanpa adanya air setetes pun. “Iya ada memang di sumur. Tetapi semakin ke sini semakin surut dan tidak ada airnya,” bebernya.

Sekertaris Desa (Sekdes) Hambalang, Diana Dewi mengungkapkan, beberapa sumur milik warganya memang tidak lagi mengeluarkan air.

Saat disingung terkait solusi yang harus dilakukan, menurut Dewi, antisipasinya adalah pembangunan sumur bor di beberapa titik.

Mesik begitu, tidam menutup kemungkinan bahwa sumur bor pun bakal menjadi kendala ketika sumber mata airnya tidak mengeluarkan sama sekali.

Hal tersebut menjadi rencana kedepan pemerintah desa untuk menghadapi musim kemarau di kemudian hari.

“Sebelumnya masih dari sumur, cuma kelamaan kering dan habis,” ujar Sekretaris Desa Hambalang, Diana Dewi kepada Radar Bogor, akhir pekan lalu.

Hal yang sama pun terjadi di Perumahan Indrogen, Desa Gunungsari. Sebagian warga perumahan ini juga rela untuk turun ke Sungai Cileungsi untuk mengambil air.

Kurun waktu yang cukup lama, saban hari mulai pagi dan sore, warga turun ke sungai untuk mengambil air. Salah seorang warga, Yudhomo menjelaskan, hampir sebagian warga perumahan ini mengambil air di sungai.

Sudah banyak warga yang mengalami kekeringan dan betumpu pada aliran sungai tersebut.

“Beberapa warga ada yang memiliki sumur bor, dan memanfaatkannya di sana. Tapi tidak semua warga yang punya, warga ini turun dan mengambil air dari sini (sungai), ” ungkapnya.

Saat ini warga kesulitan air bersih untuk kesediaan minum dan memasak. Beberapa kali memang ada bantuan diberikan pemerintah kepada warga. Meski dalam waktu dekat meringankan beban warga. Namun, kesulitan air bersih masih berlanjut hingga saat ini.

Mirisnya, akbiat tidam ada bantuan dan solusi yang diberikan pemerintah, warga terpaksa menggunakan air sungai untuk memasak. Disamping air ini digunakan untuk mencuci dan mandi.

“Kami mohon pemerintah Kabupaten Bogor berkenan melihat secara langsung kondisi warganya. Dengan demikian, pemerintah akan tahu solusi terbaik apa yang pantas untuk warga kesulitan seperti kami,” tandasnya. (rp1/c)