25 radar bogor

Siswa SMP Terbuka Cijeruk Bejalar di Bawah Terpal, Kopel : Kadisdik Harus Istigfar!

Siswa siswi SMP Terbuka 911 Cijeruk, terpaksa belajar di tenda.

CIJERUK-RADAR BOGOR, Pernyataan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor yang mengusulkan SMP Terbuka 911 Cijeruk agar dibangun yayasan dengan membuat sekolah swasta mendapatkan kritikan keras dari Komite Pemantau Legislatif (Kopel) Indonesia.

Direktur Utama Komite Pemantau Legislatif (Kopel) Indonesia, Syamsuddin Alimsyah menyebut pernyataan yang dikeluarkan Kadisdik menandakan ketidak pahaman terhadap kontitusi.

Menurutnya dengan kehadiran kelas jauh dan semangat pelajar yang mengenyam pendidikan, pemerintah harusnya berterimakasih. “Pemerintah itu berbicara akses, harus istigfar Kadisdiknya,” cetusnya.

Syam-sapaanya menambahkan, Pemkab Bogor harus dapat membedakan sekolah swasta dan negeri, swasta orientasinya lebih kepada bisnis sedangkan pemerintah sendiri menekankan wajib belajar 12 tahun.

“Tanggung jawab itu, wajib hukumnya dan berdosa jika tidak dilayani, harus menyediakan fasilitas infrastruktur sekolah, dan guru. Memang swasta itu negara!,” ujarnya.

Pria berdarah Makasar menyebut bukan melarang keberadaan swasta di daerah tetapi negara wajib membangun pendidikan meski disekitar wilatyah tersebut ada swasta.

“Karena kita bicara partisipasi murid, jangan setiap tahun melaporkan angka partisipasi murid tapi tidak mau bangun sekolah, mereka saat menjadi calon bupati pernah janji bangun sekolah, buktiin saja,” tambahnya.

Apalagi biaya untuk membangun sekolah sebenarnya hanya membutuhkan Rp80 juta.

“Mahal mana dengan pergi jalan-jalan. Harus dipikirkan itu. Ini soal kemauan kuat saja, uang (APBD, red) di Kabupaten Bogor kan hampir Rp7 triliun,” sindirinya.

Pemkab Bogor harusnya malu memiliki kelas jauh karena keberadaan Kabupaten Bogor yang tak jauh dari Ibu Kota DKI Jakarta.

“Kalau kita bicara di Timur iya, dipesisir pulau iya, batas Filipina iya, ini kabupaten Bogor kurang apa. Boro-boro bicara pemindahan negara orang sekolah saja tidak bisa dibangu, malu lah sama rakyat itu, justru memang tidak ada kelas jauh seharusnya tapi ada SD negeri,” ucapnya.

Sementara itu, Kadisdik Kabupaten Bogor, Entis Sutisna menjelaskan, untuk menangani masalah SMP Terbuka 911 Cijeruk memang ada beberapa opsi pertama mengusulkan kepada pengelola untuk mendirikan sekolah swasta atau iosi lainya mengkaji untuk mendirikan unit sekolah jauh USB.

“Kalau begitu (tidak setuju, red) kita akan kaji untuk USB SMPN Cijeruk 2,” tukasnya.(ded)