25 radar bogor

Perkuat Penggalangan, PDIP Siapkan Strategi Khusus untuk Legislatornya di Aceh

BANDA ACEH-RADAR BOGOR, Para kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang menjadi legislator DPRD provinsi ataupun kabupaten/kota di Nangroe Aceh Darussalam bakal menjalani pembekalan khusus. Menurut Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, fokus pembekalan legislator partainya di Aceh itu adalah strategi penggalangan.

Hasto mengatakan, PDIP beberapa waktu lalu telah membekali kader-kadernya yang menjadi legislator di Jawa Barar dan Jawa Timur. Selanjutnya, PDIP menggelar pembekalan khusus bagi legislatornya di Aceh pada Minggu (8/9) hingga Senin (9/9).

“DPP PDI Perjuangan memberikan perhatian khusus untuk Aceh. Konsolidasi di Aceh mengedepankan gotong royong dan membuka tangan lebar-lebar bagi terwujudnya persaudaraan sejati dengan seluruh lapisan masyarakat,” kata Hasto di Banda Aceh, Sabtu (7/9).

Hasto menjelaskan, seluruh pengurus PDIP dari 23 kabupaten/kota di Aceh berserta para legislatornya akan mengikuti pembekalan itu. Menurutnya, para kader partai berlambang kepala banteng itu harus berpolitik dengan membangun peradaban Indonesia Raya berdasarkan Pancasila.

“Karena itulah jalan kebudayaan dikedepankan. Seluruh kader PDI Perjuangan diminta untuk terus perkuat konsolidasi partai, lakukan pendidikan politik dan kaderisasi kepemimpinan partai. Tidak hanya itu, strategi penggalangan dan komunikasi politik di Aceh pun mengalami perubahan dengan lebih memahami kultur dan kehidupan rakyat Aceh,” jelas Hasto.

Hasto menilai struktur pimpinan DPD PDIP Aceh saat ini sudah solid dan visioner. Ketua DPD PDIP Aceh saat ini adalah Muslahuddin Daud yang notabene praktisi pertanian berpengalaman dan pernah menjadi konsultan World Bank.

Adapun Sekretaris DPD PDIP Aceh adalah Yunia Sofiasti yang berlatar belakang arsitek. Sementara posisi bendahara DPD PDIP Aceh dipercayakan kepada Hamdani, sosok aktivis PMII dan sekaligus pengusaha kopi.

“Maka PDI Perjuangan terus bergerak, menyatu dengan urat nadi kehidupan masyarakat Aceh,” kata Hasto. (JPNN)