25 radar bogor

Digemari Warga, Pemkot Bogor Tambah Dua Armada Baru Bus Uncal

Bus Uncal milik Kota Bogor
Bus Uncal milik Kota Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor berencana menambah dua armada baru untuk bus wisata, alias bus Uncal. Saat ini, pengadaan bus wisata itu sedang dalam proses lelang dengan nilai pagu Rp 2,2 miliar.

Kepala Bidang (Kabid) Angkutan pada Dishub Kota Bogor Jimmy Hutapea mengatakan, pengadaan bus uncal, lantaran animo masyarakat yang cukup tinggi untuk bisa menggunakan bus wisata tersebut. Bukan saja saat akhir pekan, tetapi juga setiap kali kegiatan besar Kota Bogor.

“Karena sekarang baru ada satu unit, jadi sering kali banyak yang terlantar. Artinya, banyak yang mau naik, tapi terpaksa menunggu, bahkan gak jadi. Makanya kita siapkan dua lagi,” ujarnya kepada Radar Bogor, Minggu (8/9/2019).

Tak bertarif alias gratis, juga yang menyebabkan Bus Uncal banyak diminati. Tentu hal itu merupakan strategi agar menarik wisatawan yang ingin berkeliling Kota Bogor tanpa menggunakan kendaraan pribadinya.

Disamping itu, melalui operasional bus uncal, menurut Jimmy, menjadi media promosi untuk wisata Kota Bogor.

Karena rute yang dilalui merupakan rute beberapa destinasi wisata. Seperti kaos Uncal, Tugu Kujang, Lawang Salapan, Taman Sempur dan yang lainnya.

“Kita juga ceritakan ada apa saja di sini, kemudian apa sih yang menjadi daya tarik di situ, kan tidak semua orang tahu titik-titik yang menarik kalau bukan dari kita yang kasih tahu melalui tour guide di bus uncal,” jelasnya.

Untuk desain pengadaan bus baru, Jimmy mengaku telah menetapkannya. Karena itu, tidak akan jauh berbeda dengan bus yang saat ini beroperasi. Apalagi desain itu sudah menjadi ikon uncal milik Kota Bogor.

“Kapasitasnya juga lebih kurang 30 orang, karena ada yang duduk, ada juga yang berdiri,” tuturnya.

Setelah pemenang lelang ditetapkan, Jimmy memberikan waktu 70 hari untuk pengadaannya. Meski pengadaan dilakukan tahun 2019, Jimmy menyebut bahwa bus uncal baru akan beroperasional di tahun 2020. Sebab anggaran operasional juga baru masuk di tahun tersebut.

“Mungkin baru 2020 karena anggaran operasional juga tahun itu, kita sudah usulkan masuk APBD tapi kan proses masih panjang, November atau Desember baru ketahuan, kita lihat juga proses lelang mulus atau tidak, karena kalau gagal buat apa anggaran operasional dianggarkan, jadi kita masih ada waktu unyuk melakukan evaluasi itu,” pungkasnya.

Sekedar diketahui, berdasarkan laman eproc.kotabogor.go.id tender pengadaan bus wisata itu telah ditayangkan sejak 12 Agustus 2019.

Sebanyak 18 peserta tercatat mengikuti proses lelang. Saat ini tender memasuki jadwal pembuktian kualifikasi. Jika tak ada kendala maka penetapan pemenang akan dilakukan pada 11 September 2019. (gal/pkl8/c)