25 radar bogor

Tipu Pasangan Pengantin Rp79 Juta, Rumah Pemilik WO Asal Gunungputri Kosong Sejak Agustus

LOKASI: Rumah milik Nur Komala Sari, selaku pemilik WO yang berada di Perumahan Villa Nusa Indah 1, Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri, sudah kosong sejak Agustus.

GUNUNGPUTRI-RADAR BOGOR,Berharap menjadi raja dan ratu dalam sehari, Gunawan Bayu Aji dan Ayu Putri harus mengubur dalam-dalam mimpinya itu. Keduanya menjadi korban Wedding Organizer (WO) pernikahannya sendiri. Mirisnya, penipuan itu baru disadari sang pengantin ketika hari H tiba.

Apa yang dialami Gunawan dan Ayu sontak langsung ramai di dunia maya. “Saya sempat nangis saat itu juga. Suami saya juga kaget. Kami sudah kasih Rp79 juta,” ucap Ayu menceritakan hari H per­nikahannya yang jauh disebut pesta.

Setelah ditelusuri, rumah pemilik WO beralamat di Perumahan Villa Nusa Indah 1, Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri.

Kediaman milik Nur Komala Sari yang disebut-sebut sebagai pemilik Amor Wedding Planner & Organizer (WO) yang digunakan pasangan pengantin itu terlihat kosong.

Ketua RW setempat, Syamsudin menerangkan, kediaman Nur Komala Sari itu sudah ditinggal pergi penghuninya sejak Jumat (30/8). “Memang waktu Jumat malam itu bilang ke saya mau pergi, belum tahu kapan balik,” sebut Syamsudin.

Syamsudin juga menerangkan, rumah berpagar hitam itu sebenarnya bukan milik Nur Komala Sari, melainkan milik sang adik. Selama ini Nur Komala Sari hanya menumpang tinggal dengan adiknya yang merupakan pemilik rumah sebenarnya.

Meski menumpang tinggal, Nur Komala Sari tinggal di rumah tersebut bersama suaminya, tiga orang anggota keluarga dan adiknya. Syamsudin juga menerangkan, belakangan ini kediaman Nur Komala Sari itu sempat didatangi sejumlah orang. Kepada Syamsudin, mereka mengaku bahwa kedatangannya ke kediaman Nur Komala Sari itu untuk meminta uanganya dikembalikan.

“Akhirnya saya bantu dampingi, waktu itu di rumah ada adiknya, orang tuanya juga sempat ada,” ungkapnya.

Dari seorang warga yang mendatangi kediaman Nur Komala Sari itu, ada yang mengaku telah membayar uang sebanyak Rp33,5 juta untuk jasa WO yang dijadwalkan November 2019. “Mereka mau minta dibalikkan uang yang sudah masuk karena tahu dari medsos berita penipuan itu,” ujar Syamsudin.

Namun malangnya, saat itu mereka tak dapat bertemu dengan Nur Komala Sari yang sedang tak berada di ke­diamannya. “Tapi mereka enggak bisa berbuat apa-apa karena Sari juga menghilang,” terangnya.

Bahkan, pihak keluarga tak tahu di mana keberadaan Nur Komala Sari.

“Sari coba dihubungi tapi enggak bisa,” tutur Syamsudin.(*)