25 radar bogor

Trem Segera Meluncur di Kota Bogor, Bima Arya: Harus Sesuai Heritage City

BOGOR-RADAR BOGOR,Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor nampaknya makin serius menghadirkan satu lagi trasnportasi massal berupa kereta dalam kota atau yang disebut Trem.

Kemarin (6/9), Pemkot Bogor telah menandatangani Memorandum Of Understanding (MOU) dengan Managing Director Asia Pasifik Colas Rail Jerome Bellemin dan CEO Iroda Mitra Mirza Whibowo Soenarto, di halaman Balaikota Bogor terkait kerjasama dalam kajian ilmiah.

Proyek Trem Kota Bogor Direstui Pemerintah Pusat, Wakil Walikota Segera ke Belanda

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan, penandatanganan tersebut menandai dimulainya kajian ilmiah untuk tahapan pembangunan trem di Kota Bogor.

Selama sembilan bulan ke depan, kajian akan dilakukan. Hasilnya akan menentukan langkah-langkah pembangunan transportasi massal itu.

“Langkah-langkah pembangunan terkait dengan jalurnya, kelayakan jalan, kapasitas jalan, daya angkut, panjang dan lebar rel nya serta pembiayaan yang dibutuhkan atau yang lainnya akan diketahui dalam sembilan bulan ke depan,” ujarnya kepada Radar Bogor.

Meski kajian baru akan dimulai, Bima menegaskan bahwa konsep trem harus sesuai dengan Heritage City yang selama ini digaungkan Pemkot Bogor.

Bima yakin para pengkaji yang sudah berpengalaman dalam melakukan kajian atau Fisibility Studi (FS) akan mewujudkannya tanpa merusak tata kota yang sudah ada.

“Yang pasti harus sesuai dengan Heritage City, tidak bisa keluar dari konsep heritage itu,” tegas dia.

Politisi PAN ini melanjutkan, rencana hibah trem dari Belanda yang akan diterima sebanyak 24 unit. Unit tersebut bukan berarti hanya hibah saja. Sebab ada kemungkinan mendapatkan unit yang baru.

Yang jelas, sambung dia, setelah kajian selesai maka pembangunan akan langsung dilakukan.

“Setelah hasilnya selesai paralel dengan penelitian ini kita juga dibantu oleh BPTJ untuk menyiapkan pendanaannya, saya kira bisa dari skema skema pinjaman, bisa juga bantuan dari pemerintah dan lain-lain gitu. Jadi ketika kajiannya selesai itu bisa dilanjut dengan pembangunannya,” beber Bima.

Yang pasti, sambung Bima, trem diperlukan untuk menunjang LRT yang akan masuk ke Kota Bogor dua tahun mendatang. Setiap lima menit sekali, 1.000 orang akan menuju ke stasiun LRT. Jika masyarakat masih menggunakan kendaraan pribadi maka diprediksi Kota Bogor akan macet total.

“Bayangkan ribuan orang setiap hari, setiap 5 menit sekali masuk ke Terminal Baranangsiang untuk berangkat pakai LRT. Kalau semuanya pakai mobil pribadi mobil motor stuck, makanya perlu feeder sistemnya ini,” pungkasnya. (gal/pkl8/c)