25 radar bogor

Sepuluh Pabrik Tekstil Tutup, Ini Penyebabnya

Industri tekstil Tanah Air kian terpuruk di era digital sekarang.

JAKARTA-RADAR BOGOR, Kabar tak sedap kembali datang dari dunia industri di Tanah Air. Kali ini, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) yang tengah dirundung masalah.

Dikabarkan ada sembilan hingga sepuluh pabrik tekstil di Indonesia yang akan tutup. Selain sulitnya bersaing dengan produk lain di era digital ini, produk ini juga sudah kurang diminati generasi masa kini.

Ketua Umum API Ade Sudrajat menyebutkan, saat ini ada sembilan hingga sepuluh pabrik tekstil yang sudah angkat bendera putih dan menutup usaha. Sayang, Ade tak merinci lokasi pabrik-pabrik tersebut.

“Ada sembilan sampai sepuluh perusahaan give up dan tutup karena generasi kedua tak mau lagi membuat industri tekstil,” ujarnya seperti dikutip dari CNBC Indonesia, Rabu (5/9/2019).

Ia mengatakan industri TPT bagi anak-anak muda sudah tak menarik untuk digeluti, selain persoalan perubahan tren, industri TPT rentan pada masalah seperti gangguan serbuan produk impor, upah tenaga kerja, dan lainnya.

Selain itu, bisnis-bisnis terbaru dunia digital era masa kini dianggap menjanjikan bagi anak muda. “Dalam waktu dan tenaga yang sama, anak-anak muda sekarang pilih bisnis lain daripada tekstil,” katanya.

Ia mengakui bisnis TPT masih menghadapi persoalan barang impor terutama yang diimpor oleh industri hilir yang saat ini diuntungkan adanya perang dagang.

Di sisi lain, industri tengah dan hulu sedang menghadapi persoalan serbuan produk impor. “Saat ini situasi yang tak pernah dialami hampir 40 tahun terakhir, karena ditimbulkan oleh kondisi global saat ini,” katanya.

Untuk itu, para industri kini kompak mengajukan tarif perlindungan dari produk impor atau safeguard bagi produk TPT. Bila tak dilakukan, nasib industri TPT terutama hulu dan menengah bakal makin tertekan.

“Ini adalah masalah eksistensi hidup atau mati, perlindungan industri dalam negeri untuk devisa yang lebih besar untuk menjaga pasar domestik ini,” katanya.(pin/dtc)