25 radar bogor

Pedagang Tolak Revitalisasi Pasar Parungpanjang, PD Pasar Panggil Investor

Pasar Parungpanjang

PARUNGPANJANG-RADAR BOGOR, PD Pasar Tohaga Kabupaten Bogor bakal memanggil investor yang menangani proyek pasar Parungpanjang. Pasalnya, banyak pedagang yang menolak rencana revitalisasi karena harga sewanya mahal.

“Pertama memang kami dalam waktu dekat akan panggil investor, mungkin saja sosialisasi kurang ke pedagang dan masyarakat sekitar,” kata Direktur Utama PD Pasar Tohaga, Haris Satria kepada Radar Bogor, kemarin.

Ia juga mengaku, rencana revitalisasi memang terus mengalami kendala seperti TPS yang telat dibangun.

“Sebetulnya belum bisa kita simpulkan karena ini baru berita dari kanan kiri yang belum kita klarifikasi, karena harus ada dari dua sisi, bagaimana sih dari sisi investor seperti apa dari situ nanti kita akan langsung investigasi ke lapangan, jadi kita sedang mengkumpulkan data,” ucapnya.

Ia juga belum dapat menanggapi harga sewa kios yang dianggap terlalu mahal. Musababnya, ia belum mengetahui kualitas bangunan dan juga akses serta fasilitas yang ada di Pasar Parungpanjang

“Memang lagi-lagi seharusnya kan memang investor itu tidak hanya melulu struktur bangunan tapi juga aspek ke masyarakat harus diperhatikan. Ini lah menurut saya yang memang kurang sosialisasi ke pedagang terutama ya memang harus ada dititik tengah,” tuturnya

Haris juga menambahkan, idealnya investor harus untung tetapi jangan sampai membuat pedagang keberatan.

“Pada intinya masalah harga perlu dibicarakan lagi, supaya ada jalan tengah dan solusi jitunya, jangan sampai harga yang tinggi tapi malah mencekik pedagang,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Parungpanjang Asep Saepudin menjelaskan, pedagang tetap menolak harga sewa kios yang masih tinggi dan bakal menemui pihak pengembang maupun PD Pasar Tohaga.

“Untuk kios harga sewa 20 tahun mencapai Rp 108 juta, sedangkan loss ukur 2×2 mencapai Rp 50 juta, harga tersebut sangat beda dengan sewa sebelumnya,” jelasnya

Asep juga mengaku, jika penampungan sudah jadi pedagang tidak akan berpindah-pindah dan tetap bertahan sampai ada penyelesaian yang jelas dari pihak pasar sama pengembang.

“Kita tetap menunggu respon dari pihak pasar dan pengembang agar harga sewa tak terlalu mahal, jadi tolong gimana nasib pedagang. Karena, kalau dipaksakan paling dari kita cuma 30 persen yang bisa beli kios tersebut,” tegasnya. (nal/pkl2/c)